Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Donald Trump Nyatakan Akan Maju Lagi di Pilpres AS 2024, Masih Dendam pada Biden

Trump seperti yang diprediksi masih menyimpan dendam ke Joe Biden, mengecam periode sebulan pertama Demokrat memimpin "Negeri Paman Sam" sebagai yang

Editor: m nur huda
MANDEL NGAN / AFP
Donald Trump melambaikan tangan saat dia menaiki Marine One di Gedung Putih di Washington, DC, pada 20 Januari 2021. 

TRIBUNJATENG.COM, ORLANDO - Donald Trump kembali tampil di depan publik pada Minggu (28/2/2021), dengan menegaskan dia bakal maju ke pilpres AS 2024.

Pria 74 tahun itu mengucapkannya saat berpidato di Conservative Political Action Conference (CPAC) di Orlando, Amerika Serikat.

Namun, belum diketahui apakah tiga tahun lagi akan menjadi pertarungan ulang antara Trump dengan Joe Biden.

"Sebenarnya Anda tahu mereka baru saja kehilangan Gedung Putih," kata Trump yang kembali mengeklaim dia kalah karena ada kecurangan di pemilu AS.

"Tapi siapa yang tahu... Siapa yang tahu?" katanya dengan suara berapi-api.

"Saya bisa saja memutuskan untuk mengalahkan mereka ketiga kalinya, oke?"

Eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di acara Conservative Political Action Conference (CPAC) pada Minggu (28/2/2021) di Orlando, Florida.
Eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di acara Conservative Political Action Conference (CPAC) pada Minggu (28/2/2021) di Orlando, Florida. (AP PHOTO/JOHN RAOUX)

Trump yang diblokir oleh Twitter dan media sosial lainnya, jarang tampil di depan publik sejak lengser dari Gedung Putih pada 20 Januari lalu menetap di Mar-a-Lago.

AFP mewartakan, di acara CPAC Trump disambut dengan tepuk tangan meriah oleh para pendukungnya, sebagian besar tanpa masker guna mencegah Covid-19.

"Perjalanan luar biasa yang kami mulai bersama... masih jauh dari selesai. Dan pada akhirnya, kami akan menang," ujar mantan presiden AS ke-45 tersebut.

Suami Melania itu juga menepis rumor dia bakal membentuk partai politik baru dengan mengambil basis pendukungnya.

"Saya tidak membuat partai baru. Kita punya Partai Republik. Partai itu akan bersatu dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya."

Trump seperti yang diprediksi masih menyimpan dendam ke Joe Biden, mengecam periode sebulan pertama Demokrat memimpin "Negeri Paman Sam" sebagai yang paling kacau dari presiden modern mana pun.

Setidaknya di CPAC, antusiasme terhadap Trump masih tinggi.

Para peserta berfoto di samping patung mantan presiden berwarna emas itu, dan sorak-sorai membahana tiap kali panelis memujinya.

Dalam survei yang dilakukan di acara itu dan dirilis tepat sebelum pidato Trump, hampir 7 dari 10 responden ingin dia maju lagi ke pilpres Amerika Serikat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved