Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hartopo

Hartopo Upayakan Pemulihan Ratusan Lubang Tanggul Sungai Piji Kudus

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus berupaya memulihkan kondisi tanggul sungai di wilayah yang terdampak banjir.

Penulis: raka f pujangga | Editor: Daniel Ari Purnomo
Istimewa
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus, HM Hartopo‎ saat meninjau tanggul jebol di Desa Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus belum lama ini. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus berupaya memulihkan kondisi tanggul sungai di wilayah yang terdampak banjir.

Hal itu menyusul terdapat ratusan lubang pada tanggul Sungai Piji, di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus, HM Hartopo menjelaskan, perbaikan lubang tanggul itu disebabkan karena tikus dan kepiting yang membuat sarang.

"Ada lubang tikus dan yuyu di tanggul sungai itu harus ditutup pakai semen," ujar dia, saat ditemui di Pendopo Bupati Kudus, Selasa (2/3/2021).

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus untuk penanganan tanggul tersebut.

Meskipun penanganan tanggul Sungai Piji bukan ranahnya, melainkan wilayah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

"Kalau diperbolehkan pakai anggaran belanja rutin, tapi sebenarnya itu bukan kewenangan daerah melainkan BBWS," ujar dia.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengajak warga masyarakat‎ sekitarnya untuk terlibat dalam menjaga tanggul sungai.

Pasalnya penanganan pasca banjir itu perlu untuk mengurangi terjadinya dampak banjir yang mengganggu masyarakat.

"Penanganan pasca banjir dapat mengurangi terjadinya banjir," ucap dia.

Terpisah, Ke‎pala Desa Kesambi, Masri menjelaskan sudah memiliki tim penanggulangan bencana untuk mengatasi dampak banjir.

Termasuk pencegahan agar tidak terjadi banjir, yakni dengan membersihkan sampah-sampah yang menyangkut di bawa jembatan.

"Masyarakat ikut terlibat untuk tanggap terhadap bencana," ujar dia.

Selain kesiapan sumber daya manusia (SDM), pihaknya juga membutuhkan perlengkapan untuk mengatasi bencana.

Di antaranya kebutuhan perahu karet karena di sana merupakan daerah yang ‎rawan terhadap banjir.

"‎SDM kami sudah siap, tapi memang perlengkapannya masih kurang," ujar dia. 

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved