Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Para Pemancing Jadi Saksi saat Sekdes SW Lompat ke Bengawan Solo, Jenazah Ditemukan Sehari Kemudian

Sebelumnya, sejumlah pemancing di TKP menjadi saksi bila SW melompat dari jembatan ke arah sungai

Editor: muslimah
Facebook/Info Cegatan Solo dan Sekitarnya
Polisi mendatangi TKP peristiwa dugaan bunuh diri di Jembatan Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (28/2/2021).  

Para Pemancing Jadi Saksi saat Sekdes SW Lompat ke Bengawan Solo, Jenazah Ditemukan Sehari Kemudian

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sekdes Serenan, Klaten,  SW, diduga bunuh diri dengan melompat ke Sungai Bengawan Solo di Sukoharjo. 

Itu setelah ditemukannya jenazah SW, di aliran Sungai Bengawan Solo, Senin (1/3/2021).

Sebelumnya, sejumlah pemancing di TKP menjadi saksi bila SW melompat dari jembatan ke arah sungai. 

Lalu, bagaimana sebenarnya sosok SW dalam keseharian?

Atasan SW, Camat Juwiring, Herlambang Joko Santoso, mengaku kaget mendengar peristiwa ini.

Ia tak menyangka SW akan melakukan hal seperti ini.

Baca juga: Anggota TNI Hajar Pengendara Motor Bunyikan Klakson di Depan Masjid hingga Babak Belur

Baca juga: Nurtini Sempat Dapat Ancaman Sebelum Gerobaknya Meledak, Beruntung Si Penyewa Datang Terlambat

Baca juga: Cerita dari Restoran di Klaten yang Dikunjungi Jokowi, 2 Hari Sebelumnya Sudah Didatangi Paspampres

Pasalnya, SW dikenal dia bukan sebagai pribadi yang murung.

Herlambang mengenal SW sebagai pria yang humoris dan pekerja keras.

Herlambang mengungkapkan sosok Sekdes ini mempunyai jiwa kemasyarakatan yang luar biasa.

"Dia orangnya kerjannya cekatan, humoris, kemasyarakatan luar biasa," ucap Herlambang, Senin (1/3/2021).

Meskipun begitu, Herlambang juga mengenal SW sebagai pribadi yang cukup tertutup.

SW, kata dia, tak pernah menceritakan punya masalah.

"Tidak pernah curhat, orangnya memang tertutup. Dia pekerja keras, tapi kita enggak tahu kalau dia punya masalah," akunya.

"Kita kaget, panik, terutama rekan perangkat desa mendengar berita itu," tambahnya.

Kemudian jenazah tersebut, direncanakan dimakamkan di Makam Dukuh Badran di Desa Serenan, di Senin (1/3/2021) malam.

Pemakaman jenazah Sekdes Desa Serenan nantinya akan dilakukan usai dilakukan visum di RSDM Solo.

"Kami masih menunggu jenazah tiba, diperkirakan jenazah akan dimakamkan malam ini sekitar pukul 20.00 WIB atau pukul 21.00 WIB," kata Herlambang.

Lompat dari Jembatan Desa Pondok

Misteri pemilik Suzuki Shooter AD 6762 XLyang melompat dari jembatan Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo terungkap.

Ternyata adalah Sekretaris Desa (Sekdes) Serenan Klaten SW

Jenazah tersebut ditemukan di Sungai Bengwan Solo, Kelurahan Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Senin (1/3/2021). 

Penemuan jenazah Sekretaris Desa Sri Wiyanto tersebut dibenarkan Camat Juwiring, Herlambang Joko Santoso.

"Benar, jenazah ditemukan di sungai Bengawan Solo, tepatnya di Pucangsawit, Jebres, Solo, tadi sore pukul 15.30 WIB," kata Herlambang, kepada TribunSolo.com, Senin (1/3/2021).

Herlambang memastikan jenazah itu adalah Sri Wiyanto.

Hal itu terlihat dari kartu identitas yang sama dari Sekdes Serenan.

"Identitas, cocok dengan pak carik, mulai dari dompet KTP, SIM dan sebagainnya," papar dia.

Dia mengatakan, saat ini jenazah SW dibawa ke RSDM Solo untuk dilakukan visum.

Setelah itu, jenazah akan diserahkan tim SAR Solo ke keluargannya untuk dimakamkan keluarga di Makam Dukuh Badran di Desa Serenan.

"Kami masih menunggu jenazah tiba, diperkirakan jenazah akan dimakamkan malam ini sekitar pukul 20.00 WIB atau pukul 21.00 WIB," kata Herlambang.

Sebelumnya, Warga Solo digegerkan dengan penemuan mayat di Sungai Bengawan Solo kawasan Kelurahan Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Senin (1/3/2021).

Jenazah tersebut diduga adalah sosok Sekdes atau Carik Desa Serenan yang menghilang dan meninggalkan motornya di Sukoharjo.

Dari penemuan mayat tersebut ditemukan KTP dengan nama Sri Wiyanto.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, jenazah tersebut tampak mengenakan jaket dan celana warna gelap.

Di dalam pakaian korban ditemukan sejumlah kartu identitas, diantaranya kartu tanda penduduk (KTP), Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu NPWP. 

Selain itu, sejumlah lembar kertas juga ditemukan di pakaian korban. 

Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arief Sugiarto membenarkan hal tersebut. 

"Memang benar ada penemuan mayat," kata Arief.

Sementara itu, Kapolsek Grogol AKP Abipraya Guntur Sulattiasto belum mengkonfirmasi apakah jenazah tersebut adalah sosok Sekdes yang menghilang di jembatan Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (28/2/2021) lalu.

Mereka masih menunggu hasil visum dan konfirmasi dari pihak keluarga.

"Masih konfirmasi pihak keluarga," papar dia.

Sebelumnya, sebuah motor plat merah Suzuki Shooter AD 6762 XL menjadi perhatian masyarakat yang tengah berada di jembatan Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Pasalnya, motor tersebut terparkir bertepatan dengan laporan orang yang terjun ke Sungai Bengawan Solo dari jembatan tersebut.

Saat ditelusuri, tidak ada masyarakat yang mengakui membawa motor tersebut.

Petugas kemudian memeriksa identitas kendaraan tersebut yang dicurigai dikendarai oleh orang yang terjun ke sungai Bengawan Solo itu.

Camat Grogol, Bagas Windaryatmo mengatakan, jika motor tersebut merupakan motor dinas Perangkat Desa di Kabupaten Klaten.

"Ternyata setelah dilacak motor itu milik Sekdes Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten," ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (28/2/2021).

Namun demikian, dia belum bisa memastikan siapa orang yang lompat dari jembatan Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada siang ini sekitar pukul 12.15 WIB.

"Untuk sementara baru kami cara data-datanya," katanya.

Pihaknya juga sudah menyiapkan posko-posko pencarian di kantor desa pondok.

Saat ini berbagai relawan dari SAR Sukoharjo, relawan, tagana sudah berkumpul dan sudah mengupayakan pencarian.

"Saat ini masih terus dilakukan pencarian," katanya.

Sebelumnya, seseorang yang belum diketahui identitasnya diduga terjun ke Sungai Bengawan Solo, tepatnya di jembatan Desa Pondok, Grogol, Sukoharjo.

Kesaksian Pemancing

Akibat peristiwa ini, jembatan di Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, dipenuhi warga sekitar dan pelintas, Minggu (28/2/2021).

Seorang pria, diduga bunuh diri dengan sengaja menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.

Seorang pemancing, bernama Dodon Fitriansah (24), mengaku melihat peristiwa itu.

Warga Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo itu melihat seseorang yang diduga melakukan aksi bunuh diri.

Saat ditanyai tim SAR, dia mengatakan melihat orang yang melompat dari atas jembatan.

"Kronologi saya mulai mancing sekitar jam 9 pagi. Tau-tau jam 12 lebih dikit ada orang melompat dari atas jembatan. Orange (korban) enggak tau pak, taune saya dari bawah jembatan dia jatuh." kata Dodon dalam rekaman itu.Orang tersebut melompat dari jembatan ke aliran Sungai Bengawan Solo.

Salah satu relawan SAR Sukoharjo, Muklis membenarkan hal itu.

"Iya, lompat dari jembatan Pondok," ucapnya.

drf
Tim SAR saat melakukan koordinasi pencarian korban terjun ke sungai Bengawan Solo di Sukoharjo, Minggu (28/2/2021) (ISTIMEWA)

Menanggapi laporan itu, tim SAR langsung melakukan apel dan mulai melakukan operasi pencarian korban.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, di lokasi kejadian satu unit sepeda motor Suzuki Shooter dengan nomor polisi AD 6762 XL.

Selain itu juga ditemukan jaket berwarna hitam merah yang diduga milik korban. 

Kasus Bunuh Diri di Sragen

Sebelumnya, seorang warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, kabupaten Sragen berinisial PD (65) juga nekat mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.

Aksi nekat itu dilakukan korban di Dukuh Kuyang, Kliwonan, Masaran, Minggu (7/2/2021) pagi tadi.

Menurut keterangan Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, korban memiliki riwayat penyakit paru-paru.

"Penyakit paru-paru itu sudah diderita korban selama lima bulan ini," kata dia.

Akibat penyakit itu, korban diduga depresi.

Ditambah, korban juga sering meminta agar keluarganya menjenguknya.

Jika tidak, korban sering mengancam akan bunuh diri.

"Korban ini sudah sering bilang seperti itu," terangnya.

Kendati demikian, Nugroho tidak mengetahui motif sebenarnya yang melatarbelakangi korban nekat mengakhiri hidupnya.

"Itu, dugaan saya begitu, tapi alasan pastinya kenapa dia bunuh tidak ada yang tahu," katanya.

Nugroho menjelaskan, PD memilih jembatan gantung di Dukuh Kliwonan lantaran dia bekerja sebagai buruh tani di sana.

"Dia memang kerja dengan orang yang punya sawah di sini," katanya.

Ia sengaja datang ke tempat korban bunuh diri karena PD merupakan salah satu warganya.

"Tadi saya dapat laporan kalau ada warga saya yang bunuh diri di jembatan gantung butuh," tambahnya.

Tinggalkan Sarung dan Sendal

awalnya warga menemukan sarung dan sepasang sendal jepit di jembatan gantung butuh sekira pukul 05.30 WIB. 

Selain sarung dan sendal jepit, di lokasi kejadian juga ditemukan sebuah sepeda motor Yamaha bernomor polisi AD 4327 RE. 

Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu kemudian melaporkan ke ketua Rukun Tetangga (RT) 37 Dukuh Kuyang. 

"Kemudian Pak RT lapor ke Polsek Masaran," kata Warga setempat, Adila kepada Tribunsolo.com, Minggu (7/2/2021). 

Adila mengatakan, tidak ada warga yang melihat secara pasti apakah korban benar-benar lompat dari atas jembatan ke sungai Bengawan Solo

"Warga sini enggak ada yang lihat sama sekali." 

"Karena pas subuh tadi sudah ditemukan motor, sarung, dan sendal jepit di lokasi kejadian," ucapnya.

Saat ini tim SAR gabungan sedang melakukan penyisiran di sekitar sungai untuk mencari korban. 

Tim SAR gabungan datang ke TKP sekitar pukul 08.00 WIB.

Misteri Kresek Merah

Di jembatan gantung itu ditemukan sebuah tas plastik berwarna merah yang diikatkan pada pembatas jembatan. 

Di bawah tas kresek ada sarung dan sepasang sendal jepit. 

Usut punya usut, ternyata tidak ditemukan apapun dalam tas plastik itu. 

"Di dalamnya enggak ada apa-apanya," kata warga sekitar, Adila kepada Tribunsolo.com. 

Tas plastik itu kemudian diamankan oleh warga yang pertama kali menemukannya. 

"Dijadikan satu sama sendal dan sarung yang ditemukan," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Sosok SW, Sekdes Serenan yang Diduga Bunuh Diri di Bengawan Solo : Humoris, Tapi Tak Pernah Curhat

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved