Berita Regional
Jangan Pak! Teriakan Siswi SMK Ini Tak Digubris Kepala Sekolah yang Menyekapnya
Bahkan RA juga berteriak jangan pak, jangan pak. Namun teriakan itu, lanjut SM, malah membuat si oknum semakin beringas.
TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Di Surabaya, seorang siswi SMK berinisial RA (17) mengaku sudah dilecehkan kepala sekolah.
Aksi pelecehan terjadi pada 2019, tapi baru terungkap akhir bulan Februari 2021 ini.
Dengan kata lain, sudah disembunyikan selama 2 tahun.
Baca juga: Cara Sumani Membunuh 4 Orang Keluarga Dalang Anom Rembang Mirip Penjagal Anjing
Baca juga: Para Pria Rela Antre Beli Kopi Rp 100 Ribu di Warung, Minumnya di Kamar Bareng PSK Pantura
Baca juga: Jenazah Dimas Keluar dari Perut Buaya yang Dirobek, Warga Menangis Sejadi-jadinya
Baca juga: Viral Satpol PP Tangkap Pemain Skateboard, Anies Ajak Bertemu Perwakilan dan Bicarakan Hal Ini
RA baru mau cerita ke ayahnya, SM (58), sepulang dari Jakarta.
SM tampak terpukul, tak menyangka dan tak menerima putrinya diperlakukan tak seperti itu.
SM ngamuk, marah, sedih, sekaligus iba.
Kasus itu dilaporkan ke Polrestabes Surabaya pada hari Rabu 3 Maret 2021.
Pihak terlapor adalah kepala sekolah yang berinisial AF, warga Gunungsari, Kota Surabaya.
Berikut nomor pelaporan kasus: TBL-/210/III/RES.1.24/2021/RESKRIM/SPKT/POLRESTABES Surabaya.
1. Diduga kasus Pemerkosaan
SM menceritakan kejadian memilukan yang menimpa putrinya.
Lokasi kejadian di ruang kerja kepala sekolah.
"Saat itu anak saya dipanggil oleh ke ruangannya (kepala sekolah), lalu disekap, pintu ruangan dikunci dari dalam, terjadilah hal tersebut (pemerkosaan)," kata SM penuh amarah.
Dia menambahkan putrinya menolak.
RA pula memberontak.