Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Demokrat

Nama Moeldoko Menggema dalam Rakorda DPD Demokrat Jateng

Nama Moeldoko menggema dalam penutupan Rakorda DPD Demokrat Jateng Minggu 7 Maret 2021.

TRIBUNJATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO
Ketua DPD Demokrat Jateng, Rinto Subekti 

Kemudian, menegaskan bahwa Demokrat Jateng atau DPC kabupaten/kota tidak ada yang hadir ke KLB ataupun menandatangani surat kuasa untuk diwakilkan orang lain untuk berangkat.

Apabila di dalam poin kedua terbukti ada yang mengatasnamakan Ketua DPD/DPC Partai Demokrat di wilayah Jawa Tengah menghadiri dan/atau mewakili dalam Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal adalah tidak sah.

"Tindakan tersebut merupakan perbuatan tindak pidana dan dapat dituntut secara hukum," tukasnya.

Keempat, yaitu pernyataan loyalitas kepada Ketua Umum AHY dan setia kepada Ketua Majelis Tinggi SBY.

Lima, bertekad untuk melawan pelaku GPK-PD, serta meminta kepada DPP untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang terbukti berkhianat dan melanggar etika politik.

Poin keenam yaitu Demokrat Jateng meminta Kemenkumham tidak meloloskan atau mengesahkan hasil KLB karena tidak sesuai AD/ART.

Terakhir, semua kader Partai Demokrat se-Jawa Tengah siap merapatkan Barisan untuk menjaga soliditas Partai Demokrat guna melawan Gerakan Pengambil Alihan Kepempinan (GPK - PD) atau hasil KLB.

Ditawari Bergabung

Sementara itu, beberapa Ketua DPC Partai Demokrat kabupaten/kota di Jawa Tengah mengaku pernah ditawari untuk ikut dalam 'gerbong baru' kepemimpinan partai.

Mereka ditawari iming-iming uang hingga ratusan juta rupiah untuk mendukung KLB.

Satu di antaranya yakni Ketua DPC Demokrat Kabupaten Pekalongan, Mashadi.

Dia menceritakan pernah ditemui dua mantan pemimpin Demokrat di Jateng, yakni Bambang Susilo yang merupakan eks-Ketua DPC Blora dan Ayu Palaretin eks Ketua DPC Kabupaten Tegal.

Keduanya dipecat karena menyuarakan KLB kepada kader lain.

"Sekitar dua pekan yang lalu, hari Minggu, saya diajak seseorang yang mana mantan Ketua DPC yakni Mba Ayu di satu kafe di Kota Pekalongan, saya ada buktinya rekaman 30 menit. Saya ditawari bergabung mengikuti KLB dengan iming-iming uang. DP-nya Rp 30 juta," kata Mashadi di tengah-tengah Rakorda Demokrat.

Jika mau, lanjutnya, DP tersebut akan langsung diserahkan dengan tanda tangan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved