Bitcoin
Apa Itu Bitcoin? Harganya Diprediksi Dapat Tembus Hingga Rp 2,4 Miliar
Mata uang digital atau cryptocurrency Bitcoin belakangan ini tengah ramai diperbincangkan oleh masyarakat.
Penulis: non | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Mata uang digital atau cryptocurrency Bitcoin belakangan ini tengah ramai diperbincangkan oleh masyarakat.
Cryptocurrency sendiri adalah salah satu aset mata uang digital sebagai solusi kebutuhan transaksi keuangan online, di antaranya adalah Bitcoin.
Tren Bitcoin sendiri menunjukkan kenaikan dengan menembus rekor Rp 800 juta dalam beberapa hari terakhir.
Dilannsir oleh Kompas.com, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, harga bitcoin masih akan mungkin kembali melewati level tertingginya dalam waktu dekat.
Baca juga: Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 800 Juta, CEO Indodax Prediksi Bisa Lebih Tinggi Lagi
Baca juga: Apa Itu OmeTV? Bisa Ngobrol Via Video Call Random dengan Netizen di Luar Negeri
Baca juga: Apa Itu Snack Video? Diblokir Kominfo Janjikan Uang dari Nonton Video
Baca juga: Mute Video Fitur Baru WA WhatsApp, Buat Status atau Kirim Video Tanpa Suara Bising
JP Morgan bahkan memprediksi harga Bitcoin bisa tembus Rp 2,4 miliar.
Apa itu Bitcoin?
Bitcoin sering kali digambarkan sebagai cryptocurrency yang sepenuhnya virtual.
Secara sederhana, Bitcoin merupakan versi digital dari uang tunai.
Pemilik Bitcoin dapat menggunakan mata uang digital itu sebagai alat pembayaran untuk membeli produk atau membayar jasa.
Penemu Bitcoin adalah Satoshi Nakamoto, yang diketahui meluncurkan mata uang digital tersebut pertama kali ke internet pada 2009.
Satoshi Nakamoto sendiri merupakan nama alias yang hingga kini belum dikatahui identitas aslinya.
Beberapa layanan dompet virtual sudah menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran seperti PayPal.
Bitcoin bahkan juga bisa digunakan untuk membeli mobil buatan Tesla Inc.
Bitcoin menjadi berharga karena orang-orang bersedia menukarnya dengan barang atau jasa nyata.
Bahkan tak sedkit yang rela menukarnya dengan uang tunai.
Cara kerja Bitcoin
Setiap 'keping' Bitcoin pada dasarnya adalah file komputer yang disimpan dalam aplikasi dompet di smartphone atau komputer.
Para pemilik Bitcoin bertransaksi dengan cara mengirimkan (satu atau sebagian) uang digital tersebut melalui dompet digital.
Lalu, setiap transaksi Bitcoin dicatat dalam daftar publik yang disebut blockchain.
Hal ini memungkinkan pelacakan riwayat Bitcoin, sehingga mencegah seseorang membelanjakan koin yang tidak mereka miliki,
membuat salinan (copy) Bitcoin, atau membatalkan transaksi.
Ada tiga cara utama, yang bisa dilakukan seseorang untuk mendapatkan Bitcoin.
Yaitu dengan embeli Bitcoin menggunakan uang nyata atau tunai, menjual barang dan menerima pembayaran dengan Bitcoin.
Atu dengan menambang Bitcoin dengan menggunakan komputer
Menambang Bitcoin
Istilah 'menambang' erat kaitannya dengan cara seseorang mendapatkan Bitcoin.
Pada dasarnya, kegiatan ini hanyalah gambaran sederhana dari proses komputer untuk mendapatkan Bitcoin.
Menambang Bitcoin layaknya sama seperti menambang emas.
Agar sistem Bitcoin berfungsi, orang-orang dapat memerintahkan komputer mereka untuk memproses transaksi bagi semua orang.
Komputer diatur sedemikian rupa, agar dapat melakukan proses perhitungan yang sangat rumit.
Dari situ, pemilik komputer mendapat imbalan berupa Bitcoin.
Karena proses perhitungan tersebut sangat rumit, maka dibutuhkan komputer yang kuat untuk mendapatkan Bitcoin.
Hal itulah yang kemudian disebut sebagai menambang.
Akan tetapi, sistem Bitcoin telah diatur sedemikian rupa, sehingga proses perhitungan yang diperlukan untuk mendapatkan Bitcoin menjadi semakin sulit seiring berjalannya waktu.
Hal itu untuk mencegah terlalu banyak Bitcoin yang dihasilkan dan beredar. (tribunjateng/non)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE