Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jalan Rusak

Pagar Jembatan Banjarnegara Ambrol Belum Diperbaiki, Menunggu Korban Jatuh Bila Nglamun

Bagian pengaman atau pagar jembatan yang menghubungkan jalan provinsi di wilayah itu ambrol, Senin malam (22/3/2021).

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
Istimewa
Bangunan jembatan jalan provinsi penghubung Kecamatan Wanayasa-Batur (Dieng) ambrol, Senin malam(22/3/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Curah hujan tinggi akhir-akhir ini memicu kerusakan infrastruktur jalan provinsi di Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa Banjarnegara

Bagian pengaman atau pagar jembatan yang menghubungkan jalan provinsi di wilayah itu ambrol, Senin malam (22/3/2021).

Sebagian pondasinya hancur karena pergerakan. Material jembatan runtuh ke sungai. 

Alhasil satu sisi jembatan kini tanpa pengaman.

Warga memasang karung berisi tanah di tepi jalan yang telah kehilangan pengaman. 

"Dalam seminggu ini sering hujan deras. Senin malam jembatan sisi pengamannya runtuh, " kata Sekretaris Desa Wanaraja Kecamatan Wanayasa Amam, Rabu (24/3/2021). 

Karena sudah ambrol sebagian, infrastruktur jembatan yang masih utuh pun ikut terancam.

Terlebih ia melihat sudah ada retakan di sambungan badan jalan jembatan. 

Tetapi ia sendiri mengaku tidak tahu apakah dengan konstruksi seperti itu masih mampu menahan beban kendaraan. 

Sampai saat ini, lalu lintas melalui jembatan itu masih normal. Meski pengendara mesti ekstra hati-hati saat melintasi jembatan itu karena pengamannya sudah lenyap. 

"Memang jembatan itu bisa dikatakan sudah berumur," katanya.

Amam berharap bangunan itu segera diperbaiki agar lalu lintas melalui jalur itu kembali normal.

Terlebih jalur itu merupakan akses penting, bukan hanya menghubungkan Kecamatan Wanayasa dan Kecamatan Batur Banjarnegara.

Namun juga jalur wisata menuju kawasan Dieng via Banjarnegara

Jika tidak segera diperbaiki, kondisi itu akan membahayakan pengguna jalan, baik pejalan kaki maupun pengendara. 

Padahal sungai yang mengalir di bawah jalan cukup dalam.

Risiko kecelakaan di lokasi itu lebih tinggi ketika malam karena tiada penerangan jalan. 

Terlebih wilayah itu berada di pegunungan. Langit kerap berkabut sehingga memengaruhi jarak pandang. 

"Sisi pengaman jalannya runtuh, bagaimanapun akan membahayakan pengendara maupun pejalan kaki," katanya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved