Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Keracunan MBG di Banyumas

Dugaan Keracunan MBG di SDN Sudagaran Banyumas Capai 94 Siswa, Sampel Makanan Dikirim ke Semarang

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas bergerak cepat menindaklanjuti dugaan keracunan makanan bergizi gratis

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
IST
KERACUNAN MBG - Ketua Tim Kerja Surveilans, KLB dan Kesehatan Haji, Chairul Hamdi dan tim dari Dinas Kesehatan bersama Puskesmas telah turun ke lapangan melakukan penelusuran awal, Senin (29/9/2025). Hal itu menindaklanjuti dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dialami sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Banyumas. Ist. Dinkes Banyumas. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas bergerak cepat menindaklanjuti dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dialami sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Banyumas.


Ketua Tim Kerja Surveilans, KLB dan Kesehatan Haji, Dinas Kesehatan Chairul Hamdi, menjelaskan sejak Minggu (28/9/2025), tim dari Dinas Kesehatan bersama Puskesmas telah turun ke lapangan melakukan penelusuran awal.


"Hari Minggu tim dari Dinas Kesehatan bersama Puskesmas itu melaksanakan kunjungan ke dapur SPPG. 


Melihat kondisi di sana, termasuk ambil sampel makanan dan air yang digunakan sebagai bahan baku masak," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (30/9/2025).


Investigasi berlanjut pada Senin (29/9/2025) dengan kunjungan ke sekolah-sekolah terdampak mendata jumlah siswa yang mengalami gejala sakit. 


Berdasarkan laporan dari Puskesmas Banyumas per Senin sore, total ada 94 siswa yang terdata mengalami gejala seperti diare dan muntah.


Mereka berasal dari empat sekolah, yakni SD Negeri 1, 2, dan 3 Sudagaran, serta SD Muhammadiyah Banyumas.


"Alhamdulillah, tidak ada yang sampai dirawat inap. 


Dari 94 siswa, 71 sudah sembuh dan 23 lainnya kemarin sore masih istirahat di rumah," ujar Hamdi. 


Ia menambahkan, sebagian siswa sempat memeriksakan diri ke puskesmas maupun klinik terdekat. 


Namun seluruhnya menjalani rawat jalan dan tidak ada yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.


Pihaknya menyebut dugaan kuat mengarah pada menu makanan yang dikonsumsi siswa pada Jumat (26/9/2025). 


Oleh karena itu, pihaknya telah mengamankan sampel makanan pada hari Minggu, untuk kemudian dikirim ke laboratorium di Semarang keesokan harinya, Senin (29/9/2025).


"Menu yang diduga penyebab keracunan adalah menu hari Jumat. 


Hari Minggu sudah diamankan sampelnya, dan Senin langsung dikirim ke Semarang. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved