Berita Sragen
Bank Indonesia Bersama DPD RI Beri Pelatihan Publik Speaking Kepada Generasi Milenial Sragen
Bank Indonesia bekerjasama dengan DPD RI mengadakan pelatihan publik speaking kepada milenial-milenial Sragen di Pendopo Sumonegaran Rumdin Bupati
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: rival al manaf
Penulis : Mahfira Putri Maulani
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Bank Indonesia bekerjasama dengan DPD RI mengadakan pelatihan publik speaking kepada milenial-milenial Sragen di Pendopo Sumonegaran Rumdin Bupati Sragen, Rabu (24/3/2021).
Pelatihan publik speaking ini diikuti puluhan mahasiswa asal Sragen dari berbagai kampus di Indonesia dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Hadir dalam kegiatan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, anggota DPD RI Jateng Casytha Arriwi Kathmandu, anggota DPRD Jateng Wibowo Sukowati, perwakilan dari Bank Indonesia Joko Prastowo.
Baca juga: SMKN Jenawi Karanganyar Gelar Simulasi Jelang Ujian Sekolah Online
Baca juga: Ganjar: Tidak Ada Penolakan Vaksin di Jateng, yang Ada Malah Berebut
Baca juga: Bupati Kendal Dico dan Chaca Frederica Harus Tempati Rumah Kontrakan Hingga Bulan Mei
Pada kesempatan ini, Bank Indonesia juga mensosialisasikan penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) atau yang lebih familiar disebut barcode scanner.
Joko Prastowo mengatakan QRIS adalah standard nasional QR code pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran di Indonesia.
"Standard nasional QR code ini diperlukan untuk mengantisipasi inovasi teknologi dan perkembangan kanal pembayaran menggunakan QR code," katanya.
QR Code yang berpotensi menimbulkan fragmentasi baru di industri sistem pembayaran, serta untuk memperluas akseptasi pembayaran non tunai nasional secara lebih efisien.
Dengan 1 QR Code penyedia barang dan jasa tidak perlu memiliki berbagai jenis QR Code dari berbagai penerbit.
Dalam kesempatannya, Bupati Yuni mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Bank Indonesia dengan DPD RI karena menggambarkan sinergi yang baik.
Yuni juga mengajak dua pemuda Sragen untuk sedikit berdialog dengannya terkait Kabupaten Sragen. Dia juga berpesan kepada generasi muda untuk semangat dalam menambah wawasan.
Dengan adanya latihan publik speaking ini dirinya juga berharap generasi milenial akan semakin bijak menggunakan sosmed, mengkritik dengan bahasa yang baik.
"Pelatihan publik speaking komunikasi atau cara berbicara akan lebih baik. Di Jawa sebenarnya kita sudah diajari, seperti kita berbicara dengan orang yang lebih sepuh kita menggunakan bahasa yang lebih halus," katanya.
Begitupula ketika berbicara dengan seumuran, dengan adik menurut Yuni sudah ada aturan masing-masing. Namun seiring perkembangan zaman, tidak sedikit anak muda yang mulai meninggalkan cara bahasa tersebut.
"Publik speaking hari ini tidak hanya belajar nanti mensosialisasikan program pemerintah, namun dengan manfaat yang lebih," pungkasnya.