Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Anggota DPRD Candra Saputra Semangati Gading Difabel Mandiri

Gading Ogi Syahputra (16), yang mengalami keterbatasan fisik, tapi tetap semangat jualan rokok keliling.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: abduh imanulhaq

"Anaknya selalu bawa sarung untuk salat ketika berjualan," ucapnya.

Ia menceritakan, anaknya pernah bercerita kalau dagangannya sering hilang diambil orang ketika sedang istirahat.

"Sering hilang rokok dagangan anaknya. Tapi, gading sudah tau yang mengambil siapa tapi anaknya hanya membiarkan," tuturnya.

Dalam sehari, Gading bisa membawa pulang uang Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu. Uang itu digunakan untuk modal dagang keesokan harinya dan ditabung.

"Uang tabungannya sekitar Rp 2 juta, tabungannya dibelikan tiga ekor kambing dan buat gerobak rokok untuk jualan bapaknya."

"Kalau pagi sampai sore bertani, lalu pada malam hari jualan rokok di dekat Masjid Al-Khuzaemah," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, tak ada kata menyerah bagi Gading Ogi Syahputra (16) warga Dukuh Bubak RT 2 RW 7, Desa Kebonagung, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, meskipun mereka mengalami keterbatasan fisik ia tetap semangat untuk berjualan rokok keliling komplek Pemkab Pekalongan, alun-alun Kajen, Jumat (26/3/2021).

Dengan menggunakan sepeda ontel yang sudah dimodifikasi menjadi roda tiga dan gerobak kecil bertuliskan 'Lapak.... Rokok... Gading... Bro...', ia keliling menjajakan dagangannya di sekitar alun-alun Kajen.

Sambil mengayuh sepedanya yang usang Gading selalu bilang rokok.. rokok.. rokok. Walaupun dengan keterbatasannya, ia tetap semangat untuk menjajakan jualannya.

Memang postur kaki gading tidak sempurna, ketika ia sedang istirahat ia bergerak dengan cara menyeret tubuhnya.

Gading mengatakan, banyak warga yang akan mengasih uang untuk dirinya, tapi ia selalu menolak.

"Saya mau dikasih uang dari orang, tapi saya tidak mau. Harus beli rokok," kata Gading kepada Tribunjateng.com dengan suara terpatah-patah, Jumat (26/3/2021).

Ia berjualan rokok karena ingin membantu kedua orangtuanya. "Mau mandiri dan tidak mau meyusahkan orangtua," ujarnya.

Ia mulai berjualan keliling pada pagi hari sampai siang, terus sorenya jualan lagi sampai malam.

"Sore habis salat Ashar berangkat, pukul 10.00 WIB baru pulang. Kalau pagi pukul 8 sampai dzhur," ucapnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved