UNS Surakarta

Ciptakan Durio Loc Smart Tools Jaga Durian Tak Busuk, Mahasiswa UNS Solo Ukir Prestasi Internasional

Produknya yaitu Durio Loc Smart Tools. Alat brongsong dan pengikat durian untuk menjaga buah tetap baik dan tidak busuk ketika banyak hujan

Editor: abduh imanulhaq
IST
Nugroho Hasan dari Prodi PKP 2018, Muhammad Fuadi Hakimi dari Prodi Teknik Mesin 2018, dan Fatata A’izza Rosyada dari Prodi Matematika UNS Solo. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kabar gembira kembali datang dari mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Pasalnya, tiga mahasiswanya berhasil meraih juara 1 pada ajang Agriverse International Essay Competition.

Lomba esai bertaraf internasional ini diadakan oleh International Association of Students in Agricultural and Related Sciences Local Committee (IAAS LC) UNS yang terselenggara secara daring melalui media Zoom Cloud Meeting.

Ketiga mahasiswa yang berhasil menorehkan prestasi tersebut adalah Nugroho Hasan yang berasal dari Program Studi (Prodi) Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) 2018, Muhammad Fuadi Hakimi dari Prodi Teknik Mesin 2018, dan Fatata A’izza Rosyada dari Prodi Matematika.

Ketiganya tergabung dalam sebuah tim bernama Durio.

Pada ajang ini, mereka berhasil merancang sebuah alat bernama Durio Loc Smart Tools yang dirancang selama kurang lebih 2 bulan.

“Produknya yaitu Durio Loc Smart Tools. Alat brongsong dan pengikat durian untuk menjaga buah tetap baik dan tidak busuk ketika banyak hujan dan tidak mudah jatuh. Alatnya terbagi jadi 3 komponen yaitu reservoir, micro control, dan plastik. Alat tersebut terintegrasi secara langsung dengan aplikasi di Android. Mekanismenya, data letak durian terekam ke GPS terus disimpan dalam SD card dan disalurkan oleh Arduino ke sensor Android, kemudian buah durian yang matang akan terdeteksi oleh alat itu,” jelas Hasan, Minggu (21/3/2021).

Dengan Durio Loc Smart Tools tersebut, tim Durio pun dinobatkan sebagai juara 1 pada Sabtu (20/3/2021).

Mereka tidak mengira akan menjadi pemenang dalam lomba ini.

Apalagi ketiganya berasal dari fakultas yang berbeda sehingga sulit untuk menyesuaikan jadwal masing-masing.

“Sangat nggak nyangka karena dengan kesibukan kita. Eh, ternyata diberi rezeki. Kemarin sangat-sangat kompleks karena emang kita berasal dari Fakultas yang beda. Fuadi dari Fakultas Teknik. Fatata dari FMIPA dan aku dari Fakultas Pertanian. Sulit banget nemu waktu pas untuk barengan. Ya akhirnya ngerjain sendiri-sendiri sih terus di satuin. Sampai ngirim full paper-nya di detik-detik akhir,” ungkap Hasan.

Berangkat dari kepedulian terhadap petani durian di Candimulyo, mereka berinisiatif untuk mengembangkan alat tersebut dengan harapan dapat membantu produktivitas para petani durian.

“Alasan yang melatarbelakangi ikut lomba ini yaitu banyaknya petani durian di Candimulyo, Magelang menurun produktivitas produksi duriannya karena tingginya curah hujan. Harapan kami, produk alat Durio Loc Smart Tools ini bisa dikembangkan lebih jauh dan dapat diimplementasikan di Candimulyo,Magelang,” terang Hasan mewakili teman-temannya. (*)

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved