Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Nikmatnya Kuliner Arabian Food Abu Ahmad di Tegal

Namun ada campuran rempah-rempah lokal sehingga rasanya lebih gurih dan diterima oleh lidah masyarakat. 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Berikut ini video nikmatnya kuliner arabian food Abu Ahmad di Tegal.

Nasi mandhi ataupun nasi bukhari menjadi kuliner yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. 

Ya, kuliner tersebut adalah makanan khas dari Timur Tengah. 

Bahkan kuliner tersebut di beberapa kota sangat digemari oleh masyarakat, seperti di Kota Tegal. 

Anda bisa mencicipinya di restoran Arabian Food Abu Ahmad di Jalan Sumbodro, Kota Tegal. 

Ada tiga menu yang disajikan, yaitu nasi mandhi, nasi bukhari, dan nasi kebuli. 

Keistimewaan dari hidangan di situ terletak di olahan daging kambingnya yang empuk dan tidak perengus. 

Seorang pembeli, Putri (27) mengatakan, kedatangannya menjadi yang kedua kali untuk menyantap nasi mandhi di Arabian Food Abu Ahmad.

Ia mengaku menyukai rasa dari hidangan nasi mandhinya. 

Selain itu, menurut Putri, yang membuatnya tidak bosan adalah olahan daging kambing opennya. 

Karena tidak perengus. 

"Itu yang bikin saya balik lagi. Dagingnya gak perengus, terus empuk," katanya kepada tribunjateng.com, Sabtu (3/4/2021). 

Pemilik Arabian Food Abu Ahmad, Maimunah (36) mengatakan, restorannya hanya menyajikan tiga menu, yaitu nasi mandhi, nasi bukhari, dan nasi kebuli. 

Dari ketiga itu, yang sangat digemari masyarakat adalah nasi mandhi. 

Ia mengatakan, sajian kuliner Timur Tengah di tempatnya menggunakan resep dari orangtua yang merupakan keturunan dari Yaman. 

Namun ada campuran rempah-rempah lokal sehingga rasanya lebih gurih dan diterima oleh lidah masyarakat. 

"Rasa ada perubahan. Kalau dari arabnya langsung hampir tidak ada rasanya," kata Maimunah, pemilik dari restoran yang sudah berdiri 10 tahun.

Maimunah mengatakan, daging kambing oven yang disajikan diproses menggunakan kertas aluminium. 

Hal itu membuat daging yang disajikan lebih empuk. 

Sementara daging kambing yang tidak perengus, menurut Maimunah, karena ia menggunakan kambing lokal Tegal. 

Ia menilai kambing asli Tegal punya kualitas daging yang bagus. 

Namun hal itu juga bergantung cara penyembelihan.

Jika benar, maka daging kambingnya tidak akan perengus.

"Tapi itu ya tergantung cara penyembelihannya. Kalau yang menyembelihnya tidak pintar ya jadi perengus," ujarnya. 

Maimunah mengatakan, sajian kuliner ditempatnya harganya berbeda-beda. 

Nasi mandhi Rp 44 ribu per porsi, nasi bukhari Rp 35 per porsi, dan nasi kebuli Rp 33 ribu per porsi. 

"Di sini buka dari jam 10.00 WIB sampai sehabisnya. Kalau maghrib habis ya tutup," ungkapnya. (fba)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE:

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved