Berita Semarang
Aji Bayu Mendadak Meninggal Mulut Berbusa di Jalan Sedayu Tugu Semarang, Ini Kata Kompol Subroto
Kapolsek Genuk Kompol Subroto menyebut pria meninggal dunia di Jalan Sedayu Tugu, RT 6 RW 5 Sembungharjo, Genuk, Kota Semarang
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kapolsek Genuk Kompol Subroto menyebut pria meninggal dunia di Jalan Sedayu Tugu, RT 6 RW 5 Sembungharjo, Genuk, Kota Semarang, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Selain itu, tak ditemukan tanda gejala overdosis obat-obatan tertentu.
Hasil itu diperoleh selepas pihaknya memeriksa korban bersama Tim Inafis Polrestabes Semarang dan medis Puskesmas Bangetayu Wetan.
"Mungkin korban alami angin duduk sehingga meninggal mendadak," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (8/4/2021).
Dia menjelaskan, korban bernama Aji Bayu Wiarto (35) warga Bangetayu Wetan, Genuk, Kota Semarang.
Korban ditemukan pertama kali oleh pemilik warung kelontong yang hendak melayani pembeli.
Korban sempat dibangunkan namun tak ada respon sehingga melaporkan ke ketua RT setempat.
"Dari keluarga korban yang diwakili adik kandungnya menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Mayat pria dengan mulut berbusa ditemukan tergeletak di samping lapak tukang permak Levis Jalan Sedayu Tugu, Bangetayu Wetan, Genuk, Kota Semarang,Kamis (8/4/2021) sekira pukul 09.00 WIB.
Pemilik lapak permak, Hadi Siswanto mengatakan, kaget setiba di tempat kerja ada kerumunan warga.
Mereka digegerkan adanya pria meninggal dunia di dekat tempatnya bekerja.
"Warga geger ada penemuan mayat pria tersebut apalagi saat masa pandemi," katanya kepada Tribunjateng.com.
Saat ditemukan, kata dia, posisi mayat telungkup.
Pria tersebut berusia sekira 35 tahun.
Pakaian yang dikenakan baju cokelat, celana pendek hitam, sandal jepit hitam dan mengenakan topi hitam.
"Mulut korban berbusa namun tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," paparnya.
Dia menyebut, tak tahu pasti identitas korban lantaran korban tak pernah terlihat di lokasi kejadian.
Namun dia sempat berbincang dengan kerabat korban.
Penuturan dari kerabat, korban sudah lama hidup menggelandang atau seperti anak punk.
Korban sudah memiliki istri dan anak namun telah bercerai dengan istrinya.
"Sebatas yang saya tahu korban warga Gang Widuri 3, Bangetayu Kulon," katanya.
Dia mengaku, selama ini tak pernah menjumpai korban sehingga tak mengenalinya.
"Korban tak pernah terlihat di lingkungan sekitar sini," tuturnya.
Menurutnya, kerabat korban sudah berada di lokasi kejadian.
Mayat korban langsung dibawa ambulance ke rumah duka.
Keluarga korban menolak mayat korban dibawa ke rumah sakit untuk divisum.
"Tadi tempat bekas mayat korban sudah dibersihkan dengan cairan disinfektan," katanya.
Saksi lain, Fathonah menuturkan, korban memang meninggal tepat di depan tokonya.
Awalnya saat membuka toko pada pukul 07.00 tak ada korban.
Selang dua jam kemudian saat hendak melayani pembeli sudah ada korban tergeletak.
Lantaran menganggu korban berusaha dibangunkan namun tak ada respon.
"Warga lalu memanggil ambulance Hebat setelah diperiksa korban sudah meninggal dunia," jelasnya. (Iwn)