Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Penjelasan Ahli tentang Penyebab Gempa Malang

Gempa tersebut disebut karena aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

Istimewa RSUD Mardi Waluyo
Perstiwa gempa di Malang bermagnitudo 6,7 skala richter berpusat di perairan barat daya Kabupaten Malang juga terasa kencang di wilayah Blitar. 

TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Terjadi gempa magnitudo 6,1 (sebelumnya disebut 6,7) yang berpusat di perairan Malang Selatan Sabtu (10/4/2021) siang.

Gempa tersebut disebut karena aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia.

Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Dr Ir Amien Widodo mengatakan, tumbukan lempeng tersebut terjadi sekitar 200 kilometer dari pantai selatan Jawa.

Baca juga: Kepergok Tanpa Busana di Rumah Dokter, Briptu MM Bekap Mulut Mertuanya hingga Ketakutan

Baca juga: Cerita Para Wanita Cantik Uzbekistan Jadi PSK di Bali, Diburu Orang Indonesia Pencari Sensasi Bule 

Baca juga: Masayu Anastasia Diprotes Ibunda dan Anak Main Peran Antagonis di Sinetron

Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Malang, Terasa hingga Semarang

"Karena posisi tumbukan miring, maka sepanjang jalur tumbukan dua lempeng tersebut terjadilah gempa," terang Amien yang juga dosen Departemen Teknik Geofisika ITS saat dikonfirmasi Sabtu malam.

Menurutnya, subduksi tersebut lumrah terjadi mengingat letak geografis Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik.

Amien mengatakan, tumbukan dua lempeng tersebut terus mengalami pergesaran yang kecepatannya mencapai 7 sentimeter per tahun.

Pergeseran akan terus terjadi hingga ada bagian tumbukan yang pecah dan menimbulkan gempa.

"Jalur tumbukan ini berada dari daerah Banten hingga Banyuwangi," terang Amien.

Gempa yang merusak ratusan bangunan rumah itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena pergeseran lapisan terjadi secara horizontal, sehingga tidak menyebabkan gelombang tinggi air laut.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, gempa bisa dirasakan hingga di 17 daerah di Jawa Timur.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang dan berpusat di Laut Banda yang berada di lepas pantai dengan kedalaman 25 kilometer. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyebab Gempa Malang Menurut Peneliti Bencana ITS Surabaya"

Baca juga: Dua Nelayan NTT Terseret Badai Seroja hingga ke Australia

Baca juga: Pria Tegal Ini Kenalkan Barberhome, Bisnis Pangkas Rambut Rumahan Tanpa Modal Besar

Baca juga: Sahur Atau Mandi Junub Dulu Saat Puasa Ramadhan? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Baca juga: Lukisan Karya Robot Humanoid Sophia Laku Rp 10 Miliar

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved