Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Pandemi Covid-19 Tahun ke 2 Tradisi Tukuder Sambut Ramadhan di Masjid Kaliwungu Kembali Ditiadakan

Pengurus Masjid Al Muttaqin Kaliwungu Kabupaten Kendal akhirnya sepakat menidakan kembali tradisi tahunan Tukuder pada 2021 ini.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: rival al manaf
Istimewa
Masyarakat memadati pasar sore Kaliwungu meski tradisi Tukuder ditiadakan, Senin (12/4/2021). 

Penulis: Saiful Masum.

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pengurus Masjid Al Muttaqin Kaliwungu Kabupaten Kendal akhirnya sepakat menidakan kembali tradisi tahunan Tukuder pada 2021 ini. Sebelumnya, Tukuder atau biasa dikenal Dukderan menyambut datangnya Ramadhan juga ditiadakan pada 2020 karena pandemi Covid-19.

Masyarakat pun menanti-nantikan pagelaran tradisi yang menyuguhkan pasar kuliner khas Kaliwungu itu. Karena Tukuder di setiap tahunnya menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat Kendal dan sekitarnya yang diperingati pada waktu sore menjelang Maghrib sebelum menjalani puasa Ramadhan keesokan harinya.

Seorang warga, Letari Kurniasih mengatakan, ia mangaku sudah menanti-nantikan tradisi tersebut dengan berkunjung langsung ke halaman masjid atau sekitar alun-alun Kaliwungu.

Namun, Lestari tak menjumpai tradisi yang biasa dihadiri ribuan orang itu pada Ramadhan kali ini.

"Sebenarnya sudah rindu tradisi Tukuder. Kemarin sudah tidak diadakan, tak pikir tahun ini diadakan. Yah bagaimana lagi karena masih suasana pandemi Covid-19," terangnya, Senin (12/4/2021).

Kekecewaan hati Lestari akhirnya terobati dengan kulineran di pasar sore. Meski tak ada tradisi, ia tetap bisa membeli sejumlah jajanan khas Kaliwungu bersama anaknya. 

Seperti halnya Ndokmimi yang dijual di emperan jalan.
"Ini kebetulan ada yang jualan Ndokmimi, makanan khas Kaliwungu. Sedikit mengobati rindu ya," terangnya.

Tukuder atau Dukderan adalah tradisi tahunan yang biasa diperingati warga Kaliwungu di halaman Masjid Al Mutaqqin Kaliwungu Kendal jelang masuk Ramadhan. 

Tradisi ini dilakukan dengan pemukulan kentongan dan bedug masjid tuk-tuk der satu hari sebelum ummat muslim menjalankan puasa. Kentongan dan bedug ditabuh pada sore hari menjelang waktu Maghrib tiba.

Uniknya, Tukuder dimeriahkan dengan pasar kuliner yang digelar di halaman masjid Kaliwungu. Pengunjung pun bisa dengan leluasa memilih jajanan khas Kaliwungu yang diperjual belikan serentak. Seperti, kerang-kerangan, klepon, sumpil, ndokmimi, growol, dan juga tiwul.

Penjaga Masjid Kaliwungu, Khanafi mengatakan, ditiadakannya tradisi Tukuder karena saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Dengan itu, sudah dua kali tradisi ini libur untuk menghindari keramaian masyarakat.

"Tahun ini tidak diadakan lagi karena pandemi. Dua tahun ini gak ada Tukuder. Biasanya diadakan sehari sebelum datang puasa," ujarnya.

Meski begitu, kegiatan Ramadhan di Masjid Al Muttaqin pada malam hari seperti salat tarawih dan tadarus quran tetap dijalankan. Hanya saja, salat tarawih dilakukan dengan pembatasan maksimal 50 persen dari total kapasitas jamaah.

Lebih lanjut, pengurus masjid juga tetap mengagendakan kajian subuh rutin yang diisi oleh ulama-ulama Kaliwungu

"Untuk kegiatan di malam Ramadhan tetap ada dengan pembatasan. Yang tidak ada hanya Tukudernya, namun pedagang tetap berjualan di pasar sorenya. Cuma tidak dikordinir," terangnya.

Ia berharap, tradisi tersebut bisa segera hadir kembali di tengah-tengah masyarakat pada penyambutan Ramadhan selanjutnya. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved