Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Azerbaijan Pamerkan Helm Tentara yang Tewas sebagai 'Piala' Perang, Armenia Meradang

Armenia menuduh lawan bebuyutannya, Azerbaijan mengobarkan kebencian etnis dengan memamerkan helm tentara yang tewas selama perang di "taman piala".

Kompas.com/Istimewa
Seorang prajurit Armenia menembakkan meriam ke arah posisi Azerbaijan di wilayah separatis Republik Nagorny-Karabakh yang memproklamirkan diri, Azerbaijan, Selasa, 29 September 2020. (AP/Sipan Gyulumyan) 

TRIBUNJATENG.COM, YEREVAN - Selasa (13/4/2021), Armenia menuduh lawan bebuyutannya, Azerbaijan mengobarkan kebencian etnis dengan memamerkan helm tentara yang tewas selama perang di "taman piala".

Konflik yang berlangsung selama beberapa dekade atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh melutus menjadi perang habis-habisan pada September lalu.

Perang membunuh lebih dari 6.000 orang.

Baca juga: Sopir Travel Bertubuh Gempal Menindih Penumpang Wanita, Tak Bisa Gerak Lagi: Penjara 10 Tahun

Baca juga: Bahar bin Smith Bantah Saksi di Sidang: Saya Tidak Menginjak, yang Benar Saya Memukul

Baca juga: Kode Redeem FF Terbaru Rabu 14 April 2021, Buruan Klaim Senjata di Free Fire Sekarang!

Baca juga: Anggota Eks FPI Bersumpah Bunuh Diri Massal Jika Rizieq Shihab Tak Dibebaskan? Cek Faktanya

Perang Azerbaijan-Armenia selama 6 pekan berakhir pada November dengan kekalahan Armenia.

Yerevan menyerahkan wilayah Baku di bawah gencatan senjata yang didukung Rusia, yang dipandang di Armenia sebagai penghinaan nasional.

Pada Senin (12/4/2021), Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengunjungi "taman piala" yang memamerkan peralatan militer yang disita dari pasukan Armenia selama perang Azerbaijan-Armenia.

"Setiap orang yang mengunjungi taman piala militer akan melihat kekuatan tentara kami, akan melihat kemauan kami, dan betapa sulitnya mencapai kemenangan," kata Aliyev dalam pidato video yang dipublikasikan di situsnya, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (13/4/2021). 

Ratusan helm tentara Armenia yang tewas dalam perang dipajang di taman di Baku tengah serta boneka lilin pasukan Armenia.

Taman itu, yang akan segera dibuka untuk umum, memicu keributan di Armenia, dengan kementerian luar negeri negara itu menuduh Azerbaijan.

"Secara terbuka merendahkan ingatan para korban perang, orang hilang dan tawanan perang, serta melanggar hak dan martabat keluarga mereka," ungkap Kementerian Luar Negeri Armenia.

Kebencian institusional

"Azerbaijan akhirnya mengkonsolidasikan posisinya sebagai pusat intoleransi dan xenofobia global," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

 
Ombudsman Armenia Arman Tatoyan mengatakan taman piala itu "bukti kebijakan genosida" yang "dengan jelas menegaskan kebencian institusional terhadap orang-orang Armenia di Azerbaijan."

Sentimen ini dibagikan oleh kebanyakan orang di ibu kota Armenia, Yerevan, di mana protes massal anti-pemerintah telah diadakan secara teratur terhadap keputusan Perdana Menteri Nikol Pashinyan.

Masyarakat Armenia tidak menyetujui gencatan senjata yang memalukan dalam perang Azerbaijan-Armenia. Protes yang tinggi membuat Pashinyan menetapkan pemungutan suara lebih cepat pada Juni.

"Ini adalah fasisme sejati," kata sejarawan berusia 41 tahun, Mher Barsegyan kepada AFP.

Taman piala itu "mengingat bukti kebiadaban Hitler yang dipamerkan di museum-museum di seluruh dunia," katanya.

Separatis etnis Armenia mendeklarasikan kemerdekaan untuk Nagorno-Karabakh dan menguasai wilayah tersebut dalam perang brutal pada 1990-an, yang menewaskan puluhan ribu orang dan memaksa ratusan ribu mengungsi dari rumah mereka.

Azerbaijan dan Armenia bertukar tuduhan kejahatan perang setelah konflik, yang sebagian besar tidak aktif selama beberapa dekade, kembali berkobar pada September. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Armenia Panas Azerbaijan Pamerkan Helm Tentara yang Tewas sebagai "Piala" Perang"

Baca juga: Yuyun Sukawati Menangis Ucap Syukur saat Fajar Umbara Ditahan dan Ditetapkan Tersangka

Baca juga: Wanita Bulukumba Ini Dilamar dengan 2 Keping Bitcoin Bernilai Rp 1,6 Miliar

Baca juga: 3 Bocah Mengaku Disiksa dan Diancam Dibunuh oleh Polisi, Dipaksa Mengaku Mencuri

Baca juga: Pembunuh yang Pernah Buat Geger Warga Sekampung Ini Akhiri Hidupnya dengan Kaus di Dalam Sel

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved