Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Cerita Masjid Taqwa Sekayu Semarang Lebih Tua Dari Masjid Agung Demak: Diponegoro Pernah Singgah

Sebuah lorong di Kota Semarang ternyata terdapat Masjid sarat sejarah bernama Masjid Taqwa Sekayu. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebuah lorong di Kota Semarang ternyata terdapat Masjid sarat sejarah bernama Masjid Taqwa Sekayu

Masjid itu berdiri dihimpit padatnya perumahan penduduk dan berdiri tepat di belakang bangunan Thamrin Square. 

Masjid Taqwa Sekayu dinilai istimewa lantaran diyakini berusia tujuh tahun lebih tua dari Masjid Agung Demak.

Seorang warga melintas di depan Masjid Taqwa Sekayu Semarang, Kamis (15/4/2021).
Seorang warga melintas di depan Masjid Taqwa Sekayu Semarang, Kamis (15/4/2021). (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO)

Konon menjadi Masjid itu juga pernah  disinggahi Pangeran Diponegoro untuk menjalankan salat.

Ketua Takmir Masjid Taqwa Sekayu, Achmad Arief (73) menceritakan kepada Tribunjateng.com terkait sejarah panjang Masjid tersebut.

Dia mengatakan, Masjid dibangun tahun 1413 yang kemudian disusul Masjid Agung Demak pada tahun 1420.

Artinya Masjid Sekayu lebih tua tujuh tahun dari Masjid Agung Demak

"Masjid ini juga pernah menjadi tempat salat Pangeran Diponegoro," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (15/4/2021).

Awal berdiri Masjid Sekayu, kata dia, singkat cerita Masjid berdiri hasil upaya pembangunan Masjid Agung Demak oleh para Walisongo yang menunjuk Sunan Gunung Jati sebagai pelaksana pembangunan. 

Lantaran membutuhkan banyak kayu, Sunan Gunung Jati mendatangkan kayu-kayu dari berbagai daerah. 

Sunan Gunung Jati lalu menunjuk seorang muridnya bernama Kyai Kamal atau warga menyebutnya Mbah Kyai Kamal. 

Kyai Kamal lantas menetap di Sekayu yang berlokasi strategis menjadi pusat penampungan kayu jati yang didatangkan dari Weleri Kendal, bagian Tengah kabupaten Ungaran, Ambarawa. 

Bagian Timur dari Kabupaten Purwodadi, Grobogan, dan Kedungjati,

Adapula kiriman dari daerah lain meliputi kota Solo dan Kabupaten Wonogiri.

Kayu dikumpulkan melintasi sungai di Semarang lalu dikumpulkan dulu di daerah Sekayu sebelum dikirim ke laut menuju Demak. 

"Nama Sekayu berasal dari sentra kayu perpaduan bahasa Beladan dan Jawa karena dulu daerah sini pusat perkayuan," bebernya. 

Kondisi bangunan Masjid Taqwa Sekayu Semarang yang telah enam kali direnovasi. Masjid tersebut berdiri tahun 1413 Masehi, Kamis (15/4/2021).
Kondisi bangunan Masjid Taqwa Sekayu Semarang yang telah enam kali direnovasi. Masjid tersebut berdiri tahun 1413 Masehi, Kamis (15/4/2021). (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO)

Dia menjelaskan, Kyai Kamal yang berasal dari Cirebon yang merupakan tokoh agama kepercayaan Sunan Gunung Jati.

Akhirnya membangun Masjid dengan tujuan untuk tempat ibadah para pekerja namun berjalannya waktu Masjid mendalami pemugaran. 

Pemugaran Masjid ini telah terjadi enam kali pemugaran renovasi yang pertama - ketiga tidak didokumentasikan.

Pemugaran ke empat pada tahun 1814 M berupa dinding, papan, tiang dari kayu biasa, genteng untuk atap dari tanah liat. 

Masjid masih terbungkus oleh banyak pepohonan rimbun dan teduh.

Lalu pemugaran ke lima pada 16 November 1987.

Pemugaran ke enam Masjid dirombak total namun tetap mempertahankan bagian-bagian utama Masjid. 

Renovasi tersebut dilakukan pada 17 Juni 2006 hingga 21 Juli 2009.

"Masjid Pekayuan berubah nama menjadi Masjid Sekayu selepas Kantor Bupati pindah dari Gabahan ke Bubakan sekira tahun 1666," jelasnya. 

Menurutnya, bagian yang masih dipertahankan menjadi keaslian Masjid meliputi Makam Mbah Kyai Kamal yang masih berada di dalam Masjid tepatnya di sebelah Mimbar.

Kubah atau mustoko Masjid. 

Empat Soko tatal yang menyangga Masjid. 

Dan Pintu depan Masjid.

Keempat bagian itu yang masih asli hingga sekarang meski Masjid telah direnovasi lebih modern. 

"Masjid ini bisa juga disebut sebagai Masjid tertua di Jawa Tengah," katanya. 

Dia menyebut, selama ini Masjid Sekayu menjadi pusat studi para mahasiswa baik dari kampus lokal maupun Internasional seperti dari Negara Timur Tengah, Afrika Selatan, Vietnam, dan negara lainnya. 

"Mereka melakukan penelitian terkait Masjid ini yang dinilai paling tua, bersejarah dan paling kuno," ujarnya. 

Masjid Taqwa Sekayu  kini terus mengalami perkembangan. 

Rencana, Gapura Masjid akan dilakukan pemugaran oleh Pemkot Kota Semarang pada tahun ini. 

Hal itu menyusul intruksi Pemkot yang ingin menjadi Sekayu sebagai Kampung  wisata religi di Kota Semarang. 

"Cerita tentang berdirinya Masjid juga akan dibuatkan relief dan ornamen di dinding yang akan dipajang di depan Gapura Masjid," terangnya. 

Selama ramadan, Masjid Taqwa Sekayu padat dengan aktivitas keagamaan yang menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Hingga kini Masjid tersebut menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas keagamaan, organisasi dan lainnya. 

Sementara itu, seorang warga, Yuda S mengatakan, sengaja datang ke Masjid Sekayu lantaran mengetahui sejarah Masjid tertua di Kota Semarang. 

"Kebetulan ada tugas pekerjaan di Semarang karena nuansa ramadan ingin mampir ke Masjid tertua di Semarang ternyata letaknya cukup tersembunyi yang jalannya hanya cukup untuk motor," jelas  Warga Jogja itu. 

Dia mengaku, sempat mengobrol dengan Takmir Masjid selepas dijelaskan terkait sejarahnya ternyata Masjid tersebut telah mengalami cerita panjang. 

"Saya kagum ternyata lebih tua dari Masjid Agung Demak," katanya. 

(Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved