Berita Semarang
Akui Banyak Penulis Potensial di Semarang, Pasutri Ini Wadahi Penerbitan Buku Indie
Layanan penerbit independen atau penerbit indie belakangan kian bermunculan di berbagai kota di Indonesia
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Layanan penerbit independen atau penerbit indie belakangan kian bermunculan di berbagai kota di Indonesia.
Kehadirannya menjadi alternatif bagi para penulis yang ingin memublikasikan karya di tengah tidak mudahnya menerbitkan buku melalui penerbit mayor.
Di Kota Semarang, satu di antara penerbitan indie atau penerbit mandiri ini adalah penerbit "Beruang".
Pasangan suami-istri bernama Widyanuari Eko Putra dan Santi Al Mufaroh-lah yang mendirikannya.
Menurut pasangan tersebut, minimnya ekosistem perbukuan di Kota Semarang menjadi alasan mereka untuk memberikan ruang kepada para penulis lokal yang bermimpi menerbitkan karya.
"Sejak tahun 2013 berkomunitas, kami melihat banyak penulis potensial di Kota Semarang.
Kami rasa perlu ada wadah untuk menerbitkan tulisan mereka," kata Santi saat ditemui di kantornya baru-baru ini.
Terhitung sudah dua tahun penerbit beruang berdiri.
Sapaan akrab Wiwid dan Santi itu menggelutinya sejak tahun 2019 lalu di sebuah rumah jalan Peterongan Timur nomor 335, Petererongan, Semarang Selatan.
Pasangan tersebut menggelutinya di sela-sela pekerjaan sebagai karyawan di salah satu perguruan tinggi (Wiwid) dan karyawan perusahaan e-commerce (Santi).
Meski terhitung baru, hingga kini penerbit tersebut telah melahirkan belasan buku karya penulis lokal baik dari Kota Semarang maupun daerah lain.
"Awal berdiri kami fokus untuk memfasilitasi penulis muda Semarang yang tentu sudah melalui seleksi kami.
Namun lambat laun banyak penulis dari daerah lain yang juga mengirim naskah, akhirnya meluas," terangnya.
Tak hanya menerbitkan buku-buku karya penulis muda, penerbit ini juga menerbitkan buku karya penulis senior lokal.
Santi menyebut, buku-buku yang diterbitkan bervariasi mulai dari kumpulan cerpen, kumpulan puisi, esai sastra, hingga buku-buku nonsastra untuk bidang tertentu.