Berita Banjarnegara
Kisah Preman Sumbang Pembangunan TPQ Rp 25 Juta di Banjarnegara, Alasannya Bikin Haru
Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Baitunnur berdiri kokoh di Desa Mandiraja Kulon Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: abduh imanulhaq
Tentu uang itu amat berharga, terlebih pihaknya sedang butuh banyak dana untuk pembangunan.
Persoalannya, sumbangan itu datang dari para preman yang kerap dicap negatif di masyarakat.
Kehidupan mereka identik dengan maksiat atau hal yang dilarang agama semisal minum minuman keras.
Ada yang khawatir uang itu adalah uang haram sehingga tidak pantas dipakai untuk membangun sarana ibadah.
Tetapi Imam punya pandangan lain.
Ia tak memermasalahkan latar belakang mereka.
Terlebih mereka telah meyakinkan, uang yang disumbangkan adalah hasil keringat sendiri atau bekerja, bukan dari jalan maksiat.
"Mereka meyakinkan, ini uang hasil kerja, bukan dari hasil penjualan minuman, " tandasnya.
Imam pun menerima sumbangan itu dengan senang hati.
Ia bahkan merangkul mereka untuk ikut terlibat dalam pembangunan TPQ.
Para preman itu pun lega niat baiknya mendapat sambutan positif dari sang kiai.
Bukan hanya menyumbang dana, mereka juga bersemangat gotong royong membangun TPQ, melebur dengan warga lain.
Imam meyakini ketulusan hati mereka untuk berkontribusi bagi pembangunan TPQ.
Mereka, kata Imam, menyadari kehidupannya yang selama ini jauh dari syariat Islam.
Karena itu, mereka ingin sekali bersedekah untuk pembangunan TPQ.