Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Sayuti Bangun Tembok 2,5 Meter di Jalan Perumahan Setelah Diteriaki dan Diklakson, Kini Dirobohkan

Keberadaan tembok itu otomatis menyulitkan pengguna jalan hingga membuat banyak pengendara kecele dan tak bisa melintas

Editor: muslimah
KOMPAS.com/IDON
Dua orang pengendara sepeda motor terpaksa putar balik karena jalan ditutup dengan tembok batu bata di Kelurahan Penghentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (15/4/2021). 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang warga bernama Sayuti (60) memasang tembok setinggi 2,5 meter di RT 001, RW 001, Kelurahan Penghentian Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau.

Tembok itu berdiri sejak beberapa hari yang lalu.

Keberadaan tembok itu otomatis menyulitkan pengguna jalan hingga membuat banyak pengendara kecele dan tak bisa melintas.

Berikut perjalanan pembangunan tembok 2,5 meter di jalan perumahan hingga akhirnya dibongkar oleh aparat TNI-Polri dan warga desa.

Baca juga: Jangan Keliru Ambil yang Berformalin, Ini Tips Memilih Kolang-kaling untuk Menu Berbuka Sore Nanti

Baca juga: Viral Kucing Moly Tinggalkan Pemilik Lari Kejar Pemulung, Ternyata Mereka Punya Kisah di Masa Lalu

Baca juga: Ingat Ario Kiswinar? Lama Menghilang Setelah Penolakan Mario Teguh, Begini Kabarnya Sekarang

Bermula lampu merah dan klakson

UI
Ilustrasi klakson(tribunnews.com)

Ketua RW 001 Rahmat menuturkan, Nur Sayuti (60) membangun tembok itu selama beberapa hari terakhir.

Pembangunan dilatarbelakangi pemasangan lampu merah hingga kemarahan Sayuti setelah diklakson.

Rahmat menjelaskan, Sayuti tak terima ketika Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru memasang lampu merah di persimpangan tersebut.

"Dia (Sayuti) marah, kenapa orang Dishub tidak izin pasang lampu merah. Setelah itu lah dipasangnya batu bata untuk menutup jalan," ujar Rahmat.

Tak hanya itu, Sayuti juga marah lantaran pernah diklakson oleh pengguna jalan.

"Waktu itu dia marah-marah diklakson hingga terjadi macet. Dia bilang ini tanah saya, jalan saya, kamu mau apa, katanya ke pengendara lain.

Kata pengendara yang melintas, kalau itu tanah bapak tutup saja jalannya. Rupanya memang dibuktikan dan ditutupnya jalan," cerita Rahmat.

Dua orang pengendara sepeda motor terpaksa putar balik karena jalan ditutup dengan tembok batu bata di Kelurahan Penghentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (15/4/2021).
Dua orang pengendara sepeda motor terpaksa putar balik karena jalan ditutup dengan tembok batu bata di Kelurahan Penghentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (15/4/2021). (KOMPAS.com/IDON)

Klaim milik istrinya

Sayuti lalu membangun tembok setinggi 2,5 meter yang menutup akses jalan.

Dia mengklaim jika tanah itu milik sang istri yang bekerja di Sekwan DPRD Pekanbaru.

"Kata dia itu tanah milik istrinya bernama Dian Sukma bertugas di Sekwan DPRD Kota Pekanbaru. Bapak Sayuti itu pensiunan Bea Cukai. Jalan ditutup sudah 4 hari dengan dipasang batu bata," kata Rahmat.

Tetapi, Rahmat mempertanyakan sertifikat tanah milik Sayuti.

"Tapi saya tidak tahu tanah dia apakah dibikin jalan atau dibikin tanah dia semuanya (dalam sertifikat). Tapi kami belum lihat surat tanah yang aslinya," kata Rahmat.

Sayuti hanya pernah memperlihatkan surat tanah yang sudah lama.

"Kalau memang itu tanah dia, kenapa tidak dari dulu komplain. Kenapa baru sekarang. Jadi masyarakat di sini jadi resah.

Saya sudah melarang menutupnya, tapi dia tidak mau. Saya tak bisa buat apa-apa sebagai ketua RW," pungkas Rahmat.

Pengguna jalan merasa kesulitan

Pengguna jalan terpaksa memutar balik akibat pembangunan tembok tersebut.

"Saya kaget kok jalannya ditutup. Saya terpaksa balik lagi," ujar salah satu pengguna jalan, Wawan kepada Kompas.com.

Wawan mengaku kesal karena jalan menjadi tertutup.

Sebab jalan itu merupakan jalur menuju Jalan Kaharuddin Nasution, yang juga merupakan jalan lintas Sumatera.

J
Warga bersama kepolisian dan TNI membongkar tembok batu bata yang dipasang Nur Sayuti untuk menutup jalan di Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (16/4/2021).(KOMPAS.com/IDON)

Dibongkar oleh TNI-Polri dan warga, pengendara bisa melintas

Pada Jumat (16/4/2021), tembok batu bata yang dibuat oleh Nur Sayuti akhirnya dibongkar dan dirobohkan.

Pembongkaran dilakukan oleh sejumlah warga setempat, dibantu personel Bhabinkamtibmas, Babinsa dan kepolisian.

Rahmat menjelaskan, pembongkaran dilakukan setelah melakukan pertemuan dengan Sayuti.

"Setelah kami adakan pertemuan dengan pihak Lurah, Camat, Kapolsek dan melihat surat tanah yang bersangkutan (Sayuti), maka tembok itu harus dibongkar. Karena masyarakat sudah banyak mengeluh. Aktivitas warga terganggu. Terlepas jalan itu di atas tanah dia atau tidak. Biarlah BPN (Badan Pertanahan Nasional) Pekanbaru yang menentukan nanti masalah batas tanahnya," kata Rahmat, Jumat.

Mulanya, ujar Rahmat, tukang Sayuti sendiri yang membongkar temboknya.

Namun lantaran pengerjaan memakan waktu lama, bantuan pun dikerahkan.

"Kalau cuma tukang yang merobohkan tentu lama, sementara banyak warga yang mau melintas di sini. Akhirnya dibantu sama warga," tutur dia.

Dengan dibongkarnya tembok itu, kini pengendara bisa kembali memakai akses jalan.

"Sekarang, Alhamdulillah sudah dibongkar dan warga bisa kembali melintas," ujar Rahmat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perjalanan Sayuti Bangun Tembok 2,5 Meter di Jalan Perumahan hingga Akhirnya Dirobohkan TNI-Polri dan Warga

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved