Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Hari Pertama Ujian Sekolah Tatap Muka di SMPN 1 Slawi, Sugiharsi: Prokes Diperketat

Seluruh siswa/siswi SMP kelas IX di Kabupaten Tegal mengikuti ujian sekolah tatap muka hari pertama, Senin (19/4/2021)

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Seluruh siswa/siswi SMP kelas IX di Kabupaten Tegal mengikuti ujian sekolah tatap muka hari pertama, Senin (19/4/2021). 

Hal ini seperti yang terlihat di SMPN 1 Slawi, siswa kelas lX yang berjumlah 287 anak ini sangat serius mengerjakan soal-soal mereka.

Waka 1 SMPN 1 Slawi Sugiharsi menuturkan, karena masih dalam masa pandemi Covid-19 maka jumlah 287 siswa ini terbagi di 18 ruang kelas. Padahal sebelumnya hanya ada 9 ruang kelas saja.

Dengan kata lain, tiap kelas dari jumlah awal 32 siswa saat ini dibagi menjadi dua yaitu 16 siswa.

"Hari ini siswa mengerjakan soal mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Beberapa waktu lalu ujian praktek sudah dilaksanakan dan alhamdulillah sudah selesai," ujar Sugiharsi, pada Tribunjateng.com. 

Sugiharsi menyebut, penerapan protokol kesehatan semakin diperketat. 

Seperti sebelum memasuki area sekolah suhu tubuh dicek terlebih dahulu, setelah itu mencuci tangan dengan sabun, dan selama pelaksanaan ujian masker harus tetap dipakai.

Termasuk jarak tempat duduk antar siswa yang diatur dan jumlah siswa dalam satu kelas yang dibagi dua, ini juga sebagai upaya untuk menekan resiko kerumunan.

"Siswa masuk ke ruang kelas sejak pukul 07.15 WIB dan mulai mengerjakan soal pukul 07.30 WIB - 09.30 WIB untuk sesi pertama. Kemudian sesi kedua mulai pukul 10.00 WIB - 11.30 WIB. Ada jam istirahat tapi siswa dianjurkan tetap di dalam kelas," terangnya.

Adapun pelaksanaan ujian sekolah tatap muka di SMPN 1 Slawi berlangsung mulai Senin (19/4/2021) sampai Sabtu (24/4/2021).

Minggu depannya dilanjutkan dengan ujian susulan.

Terumata bagi siswa yang berhalangan hadir tidak bisa mengikuti ujian sekolah mungkin karena sakit, ada kepentingan, dan lain sebagainya.

Bagi siswa yang berhalangan hadir semisal ingin melakukan ujian sekolah secara daring, Sugiharsi mengatakan pihaknya bisa melayani karena ada tim pengawas nantinya. 

Sehingga mengerjakan soalnya pun bersamaan dengan siswa yang melaksanakan ujian tatap muka di sekolah. 

"Dari 287 siswa saya mendapat laporan hari ini ada yang tidak masuk satu siswa karena mengalami kecelakaan lalu lintas. Kebetulan yang patah tulang tangan sebelah kanan sehingga tidak bisa menulis dan yang bersangkutan minta ujian via daring (online). Jadi meski secara online pelaksanaannya bersamaan dengan yang di kelas dari kami ada tim yang memantau," ungkapnya.

Sejak awal sudah mendapatkan izin dari orangtua siswa bahkan sejak simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), begitu juga dengan Komite Sekolah, Dinas Pendidikan, dan Satgas Covid-19 Kabupaten, sehingga sejauh ini berjalan lancar dan tidak terdapat kendala.

Bahkan menurut Sugiharsi ia mendapat kabar dari Kepala Sekolah, bahwa SMPN 1 Slawi sudah diizinkan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka seterusnya.

Sehingga kemungkinan saat tahun ajaran baru, semuanya serempak di Kabupaten Tegal bisa melaksanakan pembelajaran secara tatap muka di sekolah.

"Orangtua siswa merespon positif terkait kabar PTM yang sudah diperbolehkan. Karena dari siswa pun terlalu lama belajar dari rumah sangat kelihatan perbedaannya, mereka jadi sulit untuk menerima pelajaran, motivasi belajar sangat kurang, dan lain-lain imbasnya berpengaruh kepada prestasi siswa yang juga menurun. Nilai siswa pun tidak semaksimal saat mereka belajar tatap muka," pungkasnya. (dta)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE : 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved