Berita Pemalang
Apa Itu Rumah Sakit Cus, Merebak di Jalur Lingkar Pemalang, Warga: Pemerintah Jangan Kasih Kendor
Hal itu lantaran adanya penolakan dari masyarakat, yang mengetahui adanya transaksi esek-esek di sekitar pesisir Kabupaten Pemalang
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Beberapa nelayan di pesisir menyebutnya "Rumah Sakit Cus", atau bisa diartikan lokasi prostitusi di wilayah Pantura Kabupaten Pemalang.
Meski terus merebak, namun keberadaan lokasi prostitusi di Pantura Pemalang tak seperti dulu.
Hal itu lantaran adanya penolakan dari masyarakat, yang mengetahui adanya transaksi esek-esek di sekitar pesisir Kabupaten Pemalang.
Di Pemalang sendiri, ada beberapa titik yang biasanya dijadikan tempat berkumpulnya lelaki hidung belang.
Baca juga: Matahari Mulai Meninggi saat M Menagih Bayaran Kencan Semalaman, Tak Disangka Djodi Malah Kalap
Baca juga: Bisikan Hati Rosita dan Rakyan, Orang Tua Mayor Eko Kru KRI Naggala 402, Yakin Anaknya Kembali
Baca juga: Desahan Maut Istri, Kode Bahwa NK Harus Keluar dari Persembuyian dan Membunuh Bos Wajan
Seperti di Jalan Lingkar Utara Kabupaten Pemalang, dan di kawasan Jatirejo atau Comal Baru Pemalang.
Lokasi prostitusi atau Rumah Sakit Cus, dianggap masyarakat sebagai biang kerok buruknya wajah Kabupaten Pemalang.
Seperti penuturan Awal, warga Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan Pemalang, ia menyebutkan, beberapa waktu lalu keberadaan Rumah Sakit Cus merebak di Jalan Lingkar Utara Pemalang.

"Sekarang Alhamdulillah sudah mulai hilang, meski masih ada beberapa, dan biasanya dalihnya warung kopi, sampai tempat pijat," jelasnya, Jumat (23/4/2021).
Dilanjutkannya, keberadaan Rumah Sakit Cus, membuat wajah Kabupaten Pemalang buruk di mata masyarakat.
"Menurut saya seperti itu, adanya lokasi prostitusi membuat wajah Pemalang buruk.
Apalagi keberadaannya di Jalur Pantura yang selalu dikaitakan dengan stigma buruk," ujarnya.
Ia menceritakan, beberapa waktu lalu terjadi gelombang penolakan adanya lokasi prostitusi di Jalur Lingkar Utara Pemalang.
"Karena resah jadi warga melakukan penolakan. Semoga saja semakin kesini semakin hilang praktik prostitusi di Pantura Pemalang," katanya.
Terpisah, Arifin warga Ulujami Pemalang, membenarkan masih ada praktik esek-esek di wilayah Pemalang.
"Di Comal Baru juga masih ada, bisa dilihat setiap malam. Apalagi akhir pekan sangat ramai," paparnya.
Arifin berharap, pemerintah bertindak tegas untuk membrantas prostitusi yang ada di Pemalang.
"Jangan kasih kendor lah, seolah ada pembiaran. Buktinya sampai sekarang masih ada," tambahnya. (*)