Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ngopi Pagi

FOKUS: Selamat Berlayar Menuju Keabadian

Setelah hilang kontak sejak Rabu (21/4)pukul 04.30 Wita di perairan Bali, Kapal Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 dinyatakan tenggelam

Penulis: muslimah | Editor: iswidodo
tribun jateng
wartawan tribun jateng, muslimah 

Tajuk ditulis oleh Wartawan Tribun Jateng, Muslimah

TRIBUNJATENG.COM - Setelah hilang kontak sejak Rabu (21/4)pukul 04.30 Wita di perairan Bali, Kapal Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 dinyatakan tenggelam atau subsunk di kedalalaman 838 meter pada Sabtu (21/4). Sehari berikutnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan KSAL Laksamana Yudo Margono mengumumkannya dalam konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai.
Sebuah kehilangan yang sangat besar hingga bahkan Panglima TNI terlihat sangat emosional. "Dan 53 atau seluruh awaknya telah gugur," ujarnya.
Awalnya, kepastian tenggelamnya KRI Nanggala-402 itu didukung bukti-bukti penting yakni temuan benda-benda yang diyakini bagian dari kapal seperti peralatan salat milik awak kapal (sajadah), busa penahan panas, komponen pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, oli untuk melumasi periskop, dan solar.
Setelah penemuan barang itu, KRI Rigel melakukan kontak bawah air di sekitar lokasi KRI Nanggala-402 tenggelam. Karena peralatan KRI Rigel yang ROV (Remotely operated underwater vehicle) hanya mampu 800 meter, maka diserahkan kepada MV Swift Rescue, bantuan dari Singapura untuk mengidentifikasi hasil kontak bawah air dari KRI Rigel.
Hasilnya, ROV Singapura mendapatkan kontak visual. KRI Nanggala-402 ditemukan terbelah menjadi tiga bagian dan seluruh awak kapal yang berjumlah 53 orang dipastikan gugur.
Kepastian tersebut menghempaskan harapan dan optimisme seluruh bangsa Indonesia terutama keluarga korban yang terus disemai sejak kabar hilangnya Nanggala-402. Harapan agar para awak KRI Nanggala-402 dapat ditemukan dan dievakuasi dengan selamat. Apa daya, para prajurit terhebat itu, meninggal dalam tugas mulia mengamankan dan mengawal keutuhan NKRI.
Sangat disayangkan pada masa duka seperti saat ini masih saja muncul berita miring, bahkan komentar negatif tentang tenggelamnya KRI Nanggala-402. Sejauh ini polisi setidaknya telah mengusut tujuh akun yang memberikan komentar tak layak tentang para awak kapal. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 adalah tragedi bangsa, kepedihan yang tidak layak untuk dicemooh.
Kini upaya selanjutnya segera mengevakuasi para patriot bangsa dari dasar samudra sebagai penghormatan. Mereka layak mendapatkan penghargaan tertinggi karena telah berjuang tanpa lelah demi kedaulatan NKRI. Rasa duka yang mendalam juga disampaikan kepada keluarga korban. Kesedihan yang mereka alami juga dirasakan oleh seluruh bangsa Indonesia.
Namun yang tak kalah penting dari semua itu adalah mencari tahu penyebab pasti tenggelamnya KRI Nanggala-402. Benarkah karena kondisi alam? atau karena hal lain seperti peralatan yang dikabarkan sudah sangat renta mengingat usia KRI Nanggala-402 yang sudah lebih dari 40 tahun.
Dari situ Indonesia akan terus belajar sehingga kasus serupa tidak akan terulang di masa yang akan datang. Jangan sampai duka ini berlalu begitu saja tanpa ada perbaikan di masa yang akan datang.
Sekali lagi, meminjam kalimat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, kita ucapkan selamat berlayar menuju keabadian kepada 53 awak Nanggala-402. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved