Pencarian Kapal Selam Nanggala
Kisah Pesilat PSHT yang Gugur Bersama KRI Nanggala, Anggota Pesilat Tahlilan 7 Hari
Duka mendalam dirasakan anggota keluarga korban KRI Nanggala-402 asal Sragen Sertu Bambang Priyanto yang gugur dalam insiden tenggelamnya kapal selam
Sosok Sertu Bambang Prianto anggota TNI Angkatan Laut (AL) di mata keluarga adalah orang yang keras.
"Tapi kerasnya untuk kebaikan," ucap kakak kandungnya, Sri Rahayu kepada TribunSolo.com, Jumat (23/4/2021).
Dijelaskannya, Sertu Bambang Prianto adalah anak ke enam dari enam bersaudara.
"Karena dia anak bungsu maka paling disayang oleh orang tuanya."
"Sehingga kami kakak-kakaknya juga ikut sayang dengan dia," terangnya.
Menurut dia, adiknya itu setelah lulus dari SMA memang bercita-cita jadi tentara.
"Ayahnya dulu sudah menawarkan untuk kuliah tapi ditolak. Dia lebih memilih jadi tentara," katanya.
Namun upayanya untuk menjadi anggota TNI AL tidak berjalan mulus.
"Dia tiga kali mendaftar jadi tentara. Pendaftaran yang pertama dan kedua dia enggak diterima."
"Baru di pendaftaran ketiga dia diterima jadi TNI AL," imbuhnya.
Awak Kapal Gugur
Sebelumnya, update pencarian KRI Nanggala-402 disampaikan oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI menyampaikan, Kapal Selam KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam dan 53 awak kapal telah gugur.
Bagian KRI Nanggala-402 telah ditemukan setelah dilakukan upaya pemindaian oleh KRI Rigel.
"KRI Rigel telah melakukan pemindaian secara lebih akurat di lokasi tersebut menggunakan multibeam sonar dan magnetometer," ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (25/4/2021).