Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tsunami Covid-19 di India Jadi Ancaman Global, Varian B1617 akan Beredar di Seluruh Dunia

Upaya untuk membatasi penyebaran varian B1617, biasa disebut mutasi ganda, yang berasal dari India, belum cukup untuk mencegah pendeteksiannya.

Editor: Vito
ISTIMEWA/Reuters via cnn
Warga di India melakukan kremasi massal jenazah di sebuah lapangan parkir di ibu kota India, New Delhi, karena krematorium sudah kewalahan di tengah peningkatan kasus kematian akibat covid-19, Kamis (23/4/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, NEW DELHI - Sebelum covid-19 di India mengganas, para ahli telah memperingatkan selama berbulan-bulan sebelumnya bahwa negara itu bisa menjadi ancaman yang semakin besar bagi perang global melawan virus corona.

Kini, ketakutan itu telah terwujud. India telah digulung tsunami covid-19 dengan melonjaknya jumlah kasus harian, meroketnya jumlah kematian, dan menipisnya pasokan kebutuhan medis.

Para ahli memperingatkan, tsunami virus corona di India dapat berdampak besar bagi seluruh dunia, sebagaimana dilansir New Zealand Herald, Rabu (28/4).

Pada Minggu (25/4), India melaporkan 352.991 kasus covid-19 terbaru, jumlah kasus virus corona terbanyak dalam sehari dari seluruh negara di dunia.

Sehari setelahnya, pada Senin (26/4), India kembali melaporkan 323.000 kasus covid-19, dan 2.771 kematian dalam sehari, tanpa tanda-tanda melambat.

Pada Selasa (27/4), India kembali mencatatkan lonjakan tambahan kasus covid-19 mencapai 362.902. Angka itu menyumbang lonjakan kasus global menjadi 149,3 juta, dengan menewaskan lebih dari 3,1 juta orang di seluruh dunia.

Kini, jumlah kasus covid-19 di India sejak pandemi dimulai tercatat sekitar 17,6 juta kasus dengan angka kematian akibat virus corona mencapai lebih dari 200.000 jiwa.

Meski demikian, para profesional kesehatan menuduh Pemerintah India menyembunyikan jumlah sebenarnya kematian covid-19 di seluruh negeri.

"Semua panah (indikasi kasus-Red) menunjuk ke kegelapan (dampak covid-Red) yang nyata," ujar ahli epidemiologi dan biostatistik Universitas Michigan, Bhramer Mukherjee, kepada Atlantic.

Di sisi lain, di India terdapat produsen vaksin terbesar di dunia, Serum Institute of India. Perusahaan tersebut menyediakan vaksin ke 92 negara di dunia.

Namun, progres vaksinasi covid-19 di India sangat lambat. Kini, India membatasi ekspor vaksin ke luar negeri untuk dialihkan ke kepentingan domestik.

Serum Institute of India, yang juga memproduksi vaksin AstraZeneca, menyatakan, belum bisa memenuhi komitmen internasionalnya jika pasokan di dalam negeri tidak terpenuhi.

Selain itu, covid-19 terus bermutasi. Para ahli khawatir mutasi terbaru virus corona yang akan datang dapat mendorong lonjakan kasus yang semakin parah di India. Mutasi itu turut memicu kekhawatiran situasi yang sama akan segera menyebar lebih jauh di seluruh dunia.

Padahal, upaya untuk membatasi penyebaran varian B1617, biasa disebut mutasi ganda, yang berasal dari India, belum cukup untuk mencegah pendeteksiannya di setidaknya 10 negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Berbicara kepada Business Insider, Mukherjee mengatakan, perayaan 'kemenangan' prematur harus menjadi peringatan bagi negara-negara lain yang mengalami penurunan jumlah kasus.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved