Cegah Klaster Lebaran, Hartopo Memperketat Tracing di Perbatasan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus Covid-19 saat Lebaran.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus Covid-19 saat Lebaran.
Bupati Kudus, HM Hartopo akan memperketat tracing Covid-19 kepada para pemudik di Kabupaten Kudus menjelang Hari Raya Idulfitri.
"Kami akan mengantisipasi peningkatan kasus, jangan sampai setelah arus mudik malah meninggalkan kasus covid yang luar biasa," ujar dia, dalam rapat pimpinan di Lantai 4 Gedung Setda, Kamis (29/4/2021).
Makanya, Hartopo memberikan pembatasan kepada masyarakat agar tidak mudik ke kampung halaman.
"Jangan sampai ada yang mudik, kalau bisa tetap di rumah saja," ujar dia.
Pihaknya menyarankan, teknologi yang semakin canggih saat ini tidak menjadi halangan untuk berkomunikasi.
"Kalau siaturahmi bisa video call," ujarnya.
Jelang Lebaran, Hartopo akan menggiatkan kembali operasi yustisi, memperketat kampung siaga dan Pos PPKM di desa-desa.
Sehingga, lingkungan RT dan RW bisa memantau kondisi warga masyarakat yang datang mudik.
"Karena kalau sudah nekat mudik tidak bisa berbuat apa-apa. Kami hanya dibantu Puskesmas untuk melakukan skrining," jelasnya.
Ketika ditemukan ada pemudik yang positif, pihaknya telah menyiapkan Rusunawa Bakalan Krapyak sebagai ruang isolasi.
Rencananya, pihaknya juga akan melakukan skrining acak di perbatasan Kabupaten Kudus dengan Pati, Demak dan Jepara mulai 6 Mei 2021.
"Segera kami akan meakukan skrining acak di perbatasan-perbatasan dengan Pati, Demak dan Jepara," ujarnya.
Hartopo akan mengawal kebijakan pemerintah pusat terkait larangan mudik lebaran. Penyekatan arus mudik lebaran segera dilakukan pada jalur keluar masuk antar kabupaten.
Maka dari itu, dirinya meminta OPD terkait untuk mempersiapkan testing dan tracing Covid-19 berskala luas.
"Kebijakan pemerintah pusat harus kita dengar dan jabarkan. Penyekatan arus mudik jangan sampai lengah, kita siapkan sekat-sekat untuk pembatasan agar jangan sampai ada yang mudik," tuturnya.
Sampai saat ini, kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di Kudus cenderung meningkat.
Sehingga dikhawatirkan tren peningkatan akan terus berlanjut sampai hari raya. Mencegah hal ini, Bupati Kudus meminta Camat supaya aktif berkoordinasi dengan kepala desa dalam menggiatkan kembali Satgas Jogo Tonggo.
"Camat aktif mengoordinasikan kepala desa, screening harus dibreakdown sampai ke desa, jogo tonggo diaktifkan dan bersinergi dengan puskesmas terdekat," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Badai Ismoyo menjelaskan, telah menyiapkan logistik untuk menjalankan rencana skrining di perbatasan.
Termasuk mekanisme pelaksanaannya, yang memiliki dua alternatif yakni penerapan Jogo Tonggo atau skrining di perbatasan kabupaten.
"Ini masih kami rencanakan, ada dua cara penerapan Jogo Tonggo atau skrining di perbatasan," ujar dia.
Badai menambahkan, pihaknya juga masih menghitung jumlah kebutuhan rapid antigen untuk skrining acak tersebut.
"Kegiatan tracing secara reguler masih mencukupi, tapi kalau adanya rencana mudik ini masih kami hitung," kata dia.