Erupsi Kawah Sileri
Dahsyatnya Semburan Erupsi Kawah Sileri Dieng Muntahan Batu Hancurkan Atap Gardu Pandang
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi tidak menaikkan status Gunung Api Dieng pasca erupsi Kamis malam, (29/4/2021).
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rival al manaf
Wajar, material batu yang terlempar dari kawah cukup besar hingga seukuran kepala manusia.
Kerasnya semburan itu tak ayal membuat atap gardu pandang hancur hingga gentengnya berjatuhan ke lantai.
Selain itu, diperkirakan puluhan hektar lahan kentang, termasuk kebun ginseng di komplek kawah juga rusak tertutup lumpur hitam.
Baca juga: Letusan Kawah Sileri Dieng Terdengar Sampai Perkampungan: Ada Batu Besar Masih Panas dan Berasap
Baca juga: Letusan Kawah Sileri Dieng Terdengar Sampai Perkampungan: Ada Batu Besar Masih Panas dan Berasap
Baca juga: BREAKING NEWS: Kawah Sileri Dieng Meletus, Seorang Pengendara Terkena Material Kawah
Kawah Sileri, kata dia, menjadi prioritas pemantauan pihaknya selama ini, di luar kawah Timbang.
Dua kawah itu menjadi prioritas pemantauan karena dinilai paling aktif dan sering erupsi di banding 8 kawah lain di Gunung Api Dieng.
Sepanjang sejarah, Kawah Sering beberapa kali pernah meletus.
Di antara yang terparah adalah tahun 1944, kemudian tahun 1964 yang menewaskan ratusan orang hingga sebuah kampung di sisi barat kawah tertimbun.
Warga yang selamat berpindah ke lain dusun atau desa. Desa yang tertimbun beserta penduduknya itu kini telah berubah menjadi hamparan lahan pertanian.