Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Warga Australia yang Nekat Pulang dari India Diancam Hukuman Penjara

Di Australia, warga yang pulang dari India bisa menghadapi hukuman lima tahun penjara dan denda.

Tribunnews.com/Istimewa
Penumpang berjalan dengan barang bawaan mereka saat tiba di Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel saat penerbangan domestik dilanjutkan setelah pemerintah melonggarkan lockdown, di Ahmedabad, India pada 25 Mei 2020. SAM PANTHAKY / AFP 

Australia adalah salah satu negara pertama yang menutup perbatasannya pada Maret 2020, melarang semua kedatangan kecuali warga negara yang kembali, penduduk, dan orang yang diberikan pengecualian (termasuk selebriti, bintang olahraga, dan pekerja kontrak).

Sejak Oktober 2020, Australia membebaskan pelancong dari Selandia Baru yang sudah terbebas dari virus corona.

Semua kedatangan dipaksa untuk melakukan - dan mendanai sendiri - karantina selama dua minggu di sebuah hotel, biasanya di ibu kota negara bagian.

Australia telah memberikan pengecualian kedatangan kepada puluhan bintang Hollywood sementara warganya berjuang untuk pulang

Saat ini, sekitar 36.000 warga negara terdaftar dalam bantuan pemerintah untuk terbang pulang, tingkat yang tetap konsisten selama setahun terakhir.

Sebelum pandemi, diperkirakan ada sekitar satu juta orang Australia yang tinggal di luar negeri.

Di awal program karantina, muncul masalah.

Jumlah orang yang kembali ke kampung halaman - kebanyakan dari Selandia Baru, AS, dan Inggris - mengancam akan membanjiri sistem karantina.

Maka pemerintah mencari solusi.

Namun, alih-alih memperluas sistem - misalnya, menambahkan pusat karantina yang dibuat khusus - otoritas Australia justru secara drastis mengurangi jumlah kedatangan pesawat yang diizinkan setiap minggunya.

Australia telah memberikan pengecualian kedatangan kepada puluhan bintang Hollywood sementara warganya berjuang untuk pulang

Saat ini sekitar 7.000 orang diperbolehkan masuk setiap pekan. Tapi jumlahnya bisa diturunkan kapan saja - menyebabkan pembatalan penerbangan dan perubahan rute.

Pada bulan Januari, jumlah berkurang setengahnya karena mutasi virus corona.

Banyak warga Australia yang terdampar menagatakan bhwa mereka akan senang jika mereka merasa seperti bergabung dalam antrean yang diperintahkan untuk pulang.

Tetapi sistem tersebut terbukti kacau dan sewenang-wenang, dan tidak memiliki ukuran untuk memprioritaskan mereka yang paling membutuhkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved