Berita Pati
Menikmati Indahnya Pegunungan Muria dari Bubaa'an Hills Pati
Wisata Agro Jollong di Desa Sitiluhur, Kec Gembong punya daya tarik wisata alam baru, Buba’an Hills.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Wisata Agro Jollong di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, punya daya tarik wisata alam baru, namanya Buba’an Hills.
Spot wisata yang menawarkan panorama alam dan kesejukan Pegunungan Muria ini berada di kompleks Bukit Naga (Jollong 2).
Akses menuju tempat wisata yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX ini tergolong cukup ekstrem. Medan jalan merupakan jalur tanah dan berbatu yang hanya bisa dilalui sepeda motor dan mobil jip.
Namun, kesulitan pengunjung melalui jalan tersebut akan terbayar dengan pemandangan indah di puncak bukit. Memandang ke atas, pengunjung bisa melihat puncak-puncak pegunungan yang diselimuti kabut. Memandang ke bawah, ke arah tebing di tenggara, pemandangan dua waduk tersaji, yakni Waduk Seloromo dan Waduk Gunungrowo.
Bagian puncak Bukit Buba’an juga ditata rapi seperti taman, dengan jajaran tanaman hias yang ditata rapi.
“Buba’an Hills konsepnya bumi perkemahan, selain itu wisata alam untuk melihat sunrise dan sunset. Jadi dari sini bisa melihat indahnya matahari terbit dan terbenam,” ujar Supervisor Wisata Agro Jollong, Haris Darmono, Jumat (30/4/2021).
Saat ini, di Buba’an Hills sudah dibangun fasilitas kamar mandi, gazebo besar untuk tempat beribadah dan bersantai, serta lampu tenaga surya.
“Ini sudah dibuka untuk umum, bagian dari wahana kami. Jadi cukup bayar tiket masuk Rp 10 ribu bisa ke sana. Naik sepeda motor bisa, kalau rombongan kami siapkan mobil jip,” terang dia.
Ia menambahkan, bagi pengunjung yang ingin berkemah/menginap sehari semalam di Buba’an Hills tentu akan dikenai tarif berbeda.
Ke depan, terang Haris, pihaknya akan memperbaiki akses jalan. Sebab, sebagian jalan masih berupa tanah yang becek ketika hujan.
“Kalau cuaca cerah aman. Tapi kami khawatir kalau hujan. Jadi akan kami beri gorong-gorong. Selain itu jalannya akan kami tata dengan batu-batu,” tutur dia.
Eko Kuswanto (24), warga Desa Sitiluhur, memanfaatkan momen menunggu berbuka puasa alias ngabuburit di Buba’an Hills.
“Saya ngabuburit di wahana baru ini. Biasanya sore-sore ada anak-anak, kawula muda desa setempat pada ke sini, habis sahur juga. Dari desa sebelah juga ke sini biasanya. Pemandangannya bagus, bisa lihat dua waduk sekaligus dari atas sini. Sayang memang akses jalan ke sini cukup sulit,” ungkap dia.
Umar Hanafi (29) pengunjung asal Desa Sundoluhur, Kecamatan Kayen, juga menilai Buba’an Hills sangat indah.
“Saya baru pertama kali ke sini. Kebetulan diajak teman yang orang sini. Pemandangannya sangat bagus dan udaranya sejuk. Jangan lupa kalau ke sini pakai jaket,” tandas dia. (*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :