Kebakaran TPA Darupono Kendal Akibat Pembakaran Gas Metana
Pemerintah Kabupaten Kendal kini tengah berupaya menyelesaikan persoalan sampah yang kian menggunung di tempat pembuangan akhir (TPA).
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Saiful Masum
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pemerintah Kabupaten Kendal kini tengah berupaya menyelesaikan persoalan sampah yang kian menggunung di tempat pembuangan akhir (TPA).
Bahkan, Pemkab Kendal melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) telah membangun TPA baru berbasis sanitary landfill di atas lahan seluas 5,7 hektare di Jalan Boja-Kaliwungu, Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan.
Hanya saja, pembangunan TPA baru masih meninggalkan permasalahan pada TPA lama yang berbasis open dumping.
Bahkan, tak adanya penanganan khusus pada TPA Darupono lama membuat sampah semakin menggunung hingga terjadi kebakaran.
Pada 2021 ini, TPA Darupono lama mengalami kebakaran kembali akibat terjadinya pembakaran gas metana di bagian bawah tumpukan sampah.
Beberapa OPD terkait seperti Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup, dan DPUPR berjibaku memadamkan api selama 4 hari.
Dua tim pemadam kebakaran beserta armadanya dan 4 unit mobil tanki air dikerahkan untuk memadamkan api agar tidak meluas dan berdampak pada aktifitas warga sekitar.
Dua alat berat jenis Excavator Backhoe turut dikerahkan untuk menggali tumpukan sampah agar tim pemadam kebakaran bisa memadamkan sumber api yang bersumber dari dalam tumpukan sampah.
Kasatpol PP dan Damkar Kendal, Tony Ari Wibowo mengatakan, upaya pemadaman sudah dilakukan untuk mengatasi bahaya kebakaran yang terjadi.
Hanya saja, keterbatasan alat, sarana dan pra sarana membuat pemadaman tidak bisa maksimal 100 persen.
Artinya, pemadaman yang dilakukan beberapa hari kemarin tidak menjadi solusi utama dalam mengatasi permasalahan sampah.
Kata Tony, dimungkinkan bakal terjadi kebakaran sampah akibat pembakaran gas metan kembali ke depan mengingat cuaca kemarau baru dimulai.
"Kemarin sudah kita lakukan upaya pemadaman dengan menerjunkan dua tim pemadam. Terdiri dari 20-an orang dibantu dari DLH dan DPUPR," terangnya, Kamis (6/5/2021).
Kata Tony, tim pemadam kebakaran sempat kesulitan melakukan pemadaman akibat tingginya gunungan sampah.