Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kebakaran TPA Darupono Kendal Akibat Pembakaran Gas Metana

Pemerintah Kabupaten Kendal kini tengah berupaya menyelesaikan persoalan sampah yang kian menggunung di tempat pembuangan akhir (TPA).

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Saiful Masum
Proses pemadaman TPA Darupono lama yang terbakar oleh tim pemadam kebakaran dibantu DLH dan DPUPR, Rabu (5/5/2021). 

Beberapa titik api tidak terjangkau oleh selang pemadam hingga dilakukan upaya manual. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal, Sugiono mengatakan, untuk mengantisipasi kebakaran terjadi lagi, armada pemadam kebakaran dan excavator disiagakan di TPA Darupono lama.

Dengan harapan, alat bantu tersebut dapat digunakan untuk menangani kebencanaan apabila sewaktu-waktu kembali muncul.

"Kalau terjadi kebakaran lagi, sudah ada armada untuk pemadaman. Untuk membantu proses pemadaman, diperlukan alat berat yang berguna mengeruk sampah agar sumber api bisa terlihat. Cara ini kami lakukan agar air dapat menjangkau bagian dalam sumber api," tuturnya.

Kata Sugiono, berbagai upaya pemadaman telah dilakukan tim.

Namun, belum bisa maksimal karena alat berat dan armada pemadam kebakaran tidak dapat menjangkau lokasi tumpukan sampah bagian bawah (jurang).

"Target kami menyelesaikan 90 persen. Sisa 10 persen ini bisa berpotensi meluas kembali apinya sehingga perlu penanganan lanjutan," tambahnya.

Terpisah, Sekda Kendal Moh Toha mengatakan, persoalan sampah di Kabupaten Kendal masih dalam penanganan serius.

Segala upaya untuk menekan pembuangan sampah sistim open dumping sudah diupayakan. 

Seperti contoh mengoperasikan TPA berbasis sanitary landfill pada tahun ini.

Khusus penanganan jangka pendek pada dua TPA sebelumnya, Moh Toha mengatakan, Pemkab Kendal sudah melakukan penutupan.

Selanjutnya, TPA akan direklamasi ulang secara bertahap agar sampah-sampah yang menumpuk tidak membahayakan warga sekitar.

"Memang kalau dibiarkan bahayanya ada pada gas metana yang bisa mengakibatkan kebakaran. Kita upayakan setelah ditutup akan direklamasi," ujarnya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved