Berita Regional
Inilah Tumbuhan Tapak Liman Viagra Jawa Untuk Tingkatkan Libido, Bisa Bikin Suami Kuat di Ranjang
Belum banyak yang tahu manfaat tanaman Tapak Liman. Ternyata tanaman ini bisa meningkatkan libido.
Tingginya kadar fitosterol yang masuk ke dalam tubuh dapat meningkatkan risiko Anda terkena serangan jantung, apalagi bila Anda tengah atau pernah mengalami penyakit jantung sebelumnya.
Konsumsi makanan yang tinggi fitosterol juga harus dihindari oleh orang yang menderita fitosterolimia atau sistosterolimia, yakni kondisi ketika tubuh sangat mudah menyerap fitosterol sehingga Anda rawan mengalami kelebihan fitosterol di dalam tubuh.
Studi lain menyebut terlalu tingginya kadar fitosterol dalam tubuh dapat membuat pembuluh jantung dipenuhi dengan plak yang dapat membuat Anda terkena stroke.
Ciri ciri
Budi mengatakan Tapak liman (Elephantopus scaber L.) merupakan gulma dan belum dibudidayakan.
Tanaman yang mem[unyai nama sinonim Asterocephalus cochinchinensis soreng termasuk terna tegak dengan rimpang yang menjalar, tinggi 10 cm sampai 80 cm.
Batang kaku, berambut panjang dan rapat, dan bercabang.
Daun berkumpul di bawah, membentuk roset, bentuk daun jorong, bundar telur sungsang, panjang 3 cm sampai 38 cm, lebar 1 cm sampai 6 cm, permukaan daun agak berambut.
Bunga berupa tonggol, bergabung banyak, berbentuk bulat telur dan sangat tajam, daun pelindung kaku, daun pembalut dari tiap bunga kepala berbentuk jorong, lanset, sangat tajam, dan berselaput.
Empat daun pembalut dibagian dalam panjang 10 mm berambut rapat.
Panjang mahkota bunga 7 mm sampai 9 mm, berbentuk tabung, berwarna putih, ungu, kemerahan, dan ungu pucat.
Buah merupakan buah longkah, panjang 4 mm, berambut; berambut kasar, melebar pada bagian pangkalnya, kaku, dan panjangnya 5 mm sampai 6 mm.
Tumbuhan tropik seperti E. scaber menghendaki suhu pada kisaran 15°C-40°C (Jumin, 1992); suhu optimum untuk fotosintesis berkisar 10°C-30°C (Leopold, 1964), tergantung pada jenis dan asal tumbuhan.
Sebaran
Tumbuhan ini tersebar di daerah tropik di Amerika, Afrika, Asia dan Australia (Teik, 1999).
Di Jawa tumbuhan ini tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga ketinggian 1.500 m dpl yang tumbuh liar di pinggir jalan, padang rumput atau di pematang sawah dan pinggiran hutan pada keadaan ternaung hingga terbuka (Backer dan van den Brink, 1967).
Khusus di Jepara tumbuhan ini tersebar merata dari mulai pantai hingga pegunungan. Dalam wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Pati Barat, tumbuhan ini dapat ditemukan di Cagar Alam Keling Iabc, Cagar Alam Keling II/III, Cagar Alam Kembang dan Cagar Alam Celering.(*)