Berita Kebumen
Sudah Sering Diingatkan Bahayanya, Korban Tewas Ledakan Mercon Masih Sering Terjadi
Insiden mercon meledak dan seringkali memakan korban jiwa nyatanya kasus ini terus terjadi. Petasan ini menjadi target Polisi dalam KKYD
Penulis: khoirul muzaki | Editor: moh anhar
Penulis: Khoirul Muzakki
TRIBUNBANYUMAS. COM, KEBUMEN - Insiden meledaknya petasan hingga menewaskan 3 warga Desa Ngabean Kecamatan Mirit menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Hari kemenangan mestinya menjadi momen bahagia untuk bersilaturahim dan berkumpul dengan keluarga. Tetapi tidak untuk kali ini bagi keluarga korban.
Saat warga lain merayakan Idulfitri dengan rasa bahagia, mereka justru dirundung duka karena kehilangan anggota keluarga. Terlebih, kematian para korban yang masih muda cukup mengenaskan.
Sebagaimana Untung. Ia harus kehilangan anak keduanya, Muhammad Taufiq (27) akibat ledakan yang terjadi menjelang waktu berbuka puasa sekitar pukul 17.30 WIB, Rabu (12/05/2021).
Ia harus menyaksikan sendiri kondisi anaknya yang tergeletak tak berdaya. Sementara tubuhnya hangus terbakar, nyaris tak dikenali.
Baca juga: Romsih Tersungkur Tewas Sesaat Setelah Menangis di Depan Tetangga, Cerita kepala Habis Dipukuli
Baca juga: Idulfitri 2021 Bertepatan Kenaikan Isa Almasih, Ganjar Minta Warga Bisa Saling Menghormati
Baca juga: Toko Mainan Ludes Terbakar, Bocah 5 Tahun Anak Pemilik Toko Ditemukan Tewas di Kamar Mandi
Baca juga: Ini Deretan Nama-nama Pemain Top Dunia dalam Daftar Rencana Belanja Jose Mourinho di AS Roma
Untung juga harus menelan kerugian materi karena sebagian bangunan rumahnya hancur karena ledakan dahsyat itu.
"Sudah tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya," katanya.
Peristiwa letusan petasan hingga merusak bangunan dan menewaskan orang bukan kali ini saja terjadi. Peristiwa itu seakan terus berulang, seiring masih lestarinya kebiasaan menyalakan petasan menjelang Idulfitri.
Padahal polisi tak henti-hentinya mengingatkan warga agar tidak membuat atau menyalakan petasan pada perayaan lebaran. Ini mengingat tingginya risiko menyalakan petasan yang bisa mengancam keselamatan jiwa.
Ancaman hukuman pidana untuk pembuat atau pemilik petasan pun sangat berat, hingga kurungan penjara seumur hidup. Sudah tak terhitung produsen atau penjual petasan ditangkap polisi dan harus meringkuk di penjara.
Hukuman ini tentu tak sebanding dengan kesenangan menyalakan petasan atau keuntungan menjual bahan peledak itu.
Polres Kebumen sejak lama sebenarnya telah mengantisipasi insiden semacam itu dengan menggelar Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan atau KKYD dengan sasaran miras dan petasan.
Sejak sebelum Bulan Ramadan, siang dan malam polisi menggelar kegiatan KKYD.
Tak sedikit pula serbuk petasan yang disita dalam kegiatan KKYD tersebut.
Bahkan, sebanyak 215 kilogram serbuk petasan, kurang lebih seminggu yang lalu sempat dimusnahkan oleh Polres Kebumen dengan melibatkan Tim Gegana Brimob Polda Jateng di kawasan Puslitbang TNI AD atau di bibir pantai Setrojenar Buluspesantren.
Tapi ini rasanya belum membuat warga takut atau kapok untuk memproduksi petasan. Faktanya, sebagian warga diam-diam tetap nekat membuat dan menyalakan petasan.
"Kegiatannya KKYD yang kita gelar, salah satu antisipasi hal semacam ini. Kita turut berbela sungkawa atas kejadian ini," jelas Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama
Ia memperkirakan, petasan yang meledak di teras rumah Untung Desa Pabean karena kecerobohan saat memasukan serbuk petasan ke dalam selongsong.
Besarnya dampak letusan melahirkan pertanyaan, berapa banyak petasan yang dibuat sejumlah pemuda itu hingga meledak tiba-tiba.
Mengenai jumlah serbuk yang meledak di lokasi kejadian, pihaknya masih menunggu Tim Labfor Polda Jateng yang akan melakukan olah TKP lanjutan di lokasi kejadian, dalam waktu dekat.
Baca juga: Agus Ancam Sebar Foto Syur PNS Cantik, Pelaku Minta Rp 300 Juta
Baca juga: Wagimin Klaten Pasrah Mobilnya Terbakar Seusai Beli BBM 600 Liter
Baca juga: Hasil Lengkap, Jadwal, Klasemen dan Top Skor La Liga Spanyol Barcelona Tampil Mengecewakan Lagi
Baca juga: H-1 Terminal Pekalongan Terpantau Sepi, Antisipasi Pemudik Tetap Dilakukan
Untuk diketahui, korban meninggal akibat insiden ini masing-masing diketahui bernama Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19) dan Sugiyanto (23).
Sedangkan korban mengalami luka-luka, yakni Bambang priyono (29), Rio Dwi Pangestu (22), Alib (24), Irwan (25) dan Ratna. (*)