Penumpang Angkutan Umum ke Jateng Turun Selama Larangan Mudik 2021
Berdasarkan data kumulatif yang diterima Tribun Jateng, jumlah pergerakan penumpang menurun di semua moda transportasi.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
penulis: Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Pengendaliaan transportasi dalam rangka mendukung kebijakan larangan mudik 2021 dinilai sukses.
Lantaran jumlah penumpang angkutan umum turun dibandingkan momen serupa pada 2020.
Seperti diketahui, pemerintah menetapkan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021. Tak hanya itu, pemerintah memperketat pelaku perjalanan dalam negeri selama H-14 dan H+7 larangan mudik Lebaran atau 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei 2021.
Berdasarkan data kumulatif yang diterima Tribun Jateng, jumlah pergerakan penumpang menurun di semua moda transportasi.
Dari 13 April hingga Sabtu (15/5/2021) kemarin, jumlah penumpang angkutan umum yang datang ke Jawa Tengah sebanyak 663.829 orang.
"Jumlah ini lebih sedikit daripada tahun lalu yang mencapai hampir 1 juta orang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, Minggu (16/5/2021).
Dishub Jateng mencatat pengguna transportasi umum paling banyak menggunakan moda angkutan darat semisal bus. Jumlahnya yakni mencapai 339.655 orang atau 51 persen.
Kemudian, terbanyak kedua yakni moda transportasi kereta api dengan jumlah 251.332 orang atau 38 persen.
Lalu disusul penumpang yang menggunakan angkutan pesawat udara dengan 62.246 orang atau 9 persen. Serta kapal laut dengan jumlah 10.596 penumpang.
"Selain penumpang yang datang, ada juga yang meninggalkan Jateng dalam periode yang sama. Ada sebanyak 642.594 orang yang meninggalkan Jateng dari 13 April-15 Mei 2021," jelasnya.
Untuk moda transportasi yang digunakan, tetap angkutan darat menjadi favorit, yakni sebanyak 377.179 orang. Disusul kereta api 216.254 orang, pesawat udara 43.803 orang, dan kapal laut 5.398 penumpang.
"Sehingga, jika dipersentasekan antara penumpang yang datang dan berangkat atau tiba dan meninggalkan Jateng yakni 51:49 persen. 51 persen orang datang ke Jateng, selebihnya meninggalkan Jateng," katanya.
Dengan data itu, pihaknya menilai masyarakat sadar terkait larangan mudik lantaran bisa mengakibatkan pandemi covid semakin panjang.