Berita Regional
Sebelum Terjun dari Jembatan, Siswa SMK Ini Kirim Pesan WhatsApp ke Ibunya
Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terjun dari jembatan. Perbuatan nekat itu membuatnya kehilangan nyawa.
TRIBUNJATENG.COM - Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terjun dari jembatan.
Perbuatan nekat itu membuatnya kehilangan nyawa.
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat mengirim pesan WhatsApp (WA) ke ibunya.
Baca juga: Rekaman Pilot Israel Batalkan Serangan Udara di Gaza Setelah Lihat Keberadaan Anak-Anak Dirilis IDF
Baca juga: Dandim VS Ketum GNPK RI Basri Budi Utomo, Ditahan Kejari Tegal: Saya Bukan Bajingan
Baca juga: Ada Foto dan Video Porno dalam Konferensi Pers Mantan Pimpinan KPK, ICW Beberkan Ada Upaya Peretasan
Baca juga: Heboh Orangtua di Temanggung Simpan Mayat Anak Perempuan di Kamar, Tersisa Kulit dan Tulang
Pihak kepolisian, BPBD Tabanan, serta Tim SAR Bali telah melakukan evakuasi terhadap I Made E dan dibawa ke RS Mangusada Badung untuk pemeriksaan medis, Selasa 18 Mei 2021 dini hari.
I Made E (17) diperiksa oleh dr. Agus Desi Artama dan dr. Inten Widiastari dari RS Mangusada Kabupaten Badung, Bali.
Dari pemeriksaan medis tersebut beberapa bagian tubuh korban mengalami luka, lebam hingga patah tulang.
Dari telinga korban mengeluarkan darah pada kiri kanan, kemudian mulut mengeluarkan muntahan.
Selanjutnya siku dan pergelangan tangan patah, lebam pada pinggang kanan, patah pada pinggang kanan, lecet pada betis kiri, bengkak pada bagian wajah.
Akibat luka yang cukup parah tersebut, korban dinyatakan meninggal dunia di TKP.
Diduga I Made E nekat melompat dari jembatan titi gantung sedalam sekitar 200 meter tersebut karena masalah keluarga.
"Korban (I Made E) diduga memiliki masalah keluarga hingga mengakhiri hidupnya dengan cara menceburkan diri dari atas jembatan tersebut," ungkap Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia, Selasa 18 Mei 2021.
Polsek Marga, BPBD Tabanan, bersama Tim SAR Bali telah melakukan evakuasi terhadap seorang pria berusia 17 tahun yang diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke Jembatan Titi Gantung, Banjar/Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, Senin 17 Mei 2021 malam.
Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia menuturkan, pengaduan dugaan bunuh diri tersebut pertama kali dilakukan oleh ayah korban, I Wayan S (43) pada Senin 17 Mei 2021 sekitar pukul 23.00 Wita.
Subagia menceritakan, sebelum kejadian tersebut I Made E pamit untuk berangkat sekolah sekitar pukul 07.00 Wita.
Ia kemudian berkendara dengan sepeda motor menuju sekolahnya di Badung, Bali.
Sore harinya, pihak orangtua I Made mendapat telepon dari pihak sekolah yang justru menyatakan bahwa I Made sudah tak sekolah tanpa keterangan sekitar satu pekan.
Mendapat informasi tersebut, ayah korban kemudian menghubungi nomor HP I Made, dan I Made mengaku sedang berada di daerah Sembung Mengwi, Badung.
Tak lama kemudian atau sekitar pukul 19.00 Wita, I Made justru mengirim pesan WhatsApp kepada ibunya yang bertuliskan dalam bahasa Bali:
"Meme sing demen ngelah panak care tiang (ibu ga suka ya punya anak seperti saya)”
Melihat pesan yang dikirim I Made, ayahnya kembali menghubungi I Made dengan tujuan ingin mengetahui posisi I Made, selanjutnya I Made mengatakan sedang berada di Cau Belayu.
Beberapa menit kemudian nomor telepon I Made tidak aktif hingga akhirnya sekitar pukul 21.00 Wita, ayah I Made mendapat informasi dari saksi berna I Gusti Ngurah Agung Putrawan bahwa I Made diduga menceburkan diri dari jembatan Titi Gantung alamat Cau Belayu.
Mendengar informasi tersebut, orangtua I Made langsung mendatangi TKP dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Marga.
"Setelah mendapat laporan tersebut, unit fungsi Polsek Marga dipimpin pawas menghubungi BPBD Kabupaten Tabanan dan selanjutnya menuju TKP."
"Kemudian sekitar pukul 24.30 Wita korban dapat dievakuasi oleh Tim SAR Bali selanjutnya dibawa ambulans ke RS Mangusada Badung untuk pemeriksaan medis," ungkap Iptu Subagia. (*)
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siswa SMK Tewas Terjun dari Jembatan, Diduga karena Masalah Keluarga, Sempat Kirim Pesan WA ke Ibu
Baca juga: Video Keong Sembunyikan Paket Ganja Di Lubang Ventilasi
Baca juga: Viral Kang Mus Preman Pensiun Terjaring Penyekatan, Istri: Akhirnya Diminta Putar Balik ke Jakarta
Baca juga: Viral video Pemuda Joget di Mobil Sambil Nyetir Berakhir Nyemplung ke Pinggir Danau
Baca juga: Armand Maulana Jadi Imam Salat Idulfitri di London