Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Corona

Inilah 15 Provinsi Yang Kepala Daerahnya Diingatkan Jokowi Tentang Lonjakan Covid di Negara Tetangga

Presiden Joko Widodo mengingatkan jajaran kepala daerah untuk berhati-hati menghadapi potensi pandemi Covid-19 gelombang kedua.

RCTI+
Presiden Jokowi 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengingatkan jajaran kepala daerah untuk berhati-hati menghadapi potensi pandemi Covid-19 gelombang kedua.

Ia menyebut, kasus virus corona di sejumlah negara tetangga telah mengalami peningkatan. Hal ini Jokowi sampaikan saat memberikan arahan kepada kepala daerah se-Indonesia, Senin (17/5).

"Hati-hati gelombang kedua, gelombang ketiga, di negara-negara tetangga kita (kasus Covid-19) sudah juga mulai melonjak drastis," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5).

Akibat peningkatan kasus Covid-19, kata Jokowi, Malaysia kembali menerapkan lockdown hingga Juni mendatang.

Langkah serupa juga ditempuh Singapura sejak bulan Mei ini. "Kita harus melihat tetangga-tetangga kita," ujarnya.

Jokowi meminta para kepala daerah meningkatkan kewaspadaan, apalagi terdapat 15 provinsi yang mencatatkan kenaikan kasus aktif Covid-19.

Ke-15 provinsi yang dimaksud Jokowi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung.

Ada pula DKI Jakarta, Maluku, Banten, Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.

"Di Sumatera sebagian besar, dan ada di Jawa, dan juga ada di Sulawesi dan Kalimantan," ujar Jokowi.

Jokowi tak ingin kasus aktif Covid-19 di Tanah Air kembali meningkat, terutama pascalibur Lebaran.

Ia menyebut, beberapa waktu belakangan kasus aktif sudah berhasil ditekan. Puncak kasus aktif Covid-19 di Indonesia terjadi pada 5 Februari 2021 yang mencapai angka 176.000.

Angka itu turun hingga 48 persen dan kini jumlahnya menjadi 90.800 kasus.

"Ini yang harus terus kita tekan agar semakin turun, semakin turun, semakin turun. Kita harus memiliki ketahanan, memiliki endurance karena tidak mungkin selesai dalam waktu sebulan-dua bulan," kata dia.

Presiden berharap banyaknya masyarakat yang mudik tidak membuat jumlah kasus aktif Covid-19 melonjak seperti pada tahun lalu.

Apalagi kata Presiden kasus aktif di Indonesia sudah menurun setelah mencapai puncaknya pada 5 Februari lalu dengan jumlah 176 ribu kasus.

"Ini yang harus terus kita tekan agar semakin turun, semakin turun, semakin turun. Kita harus memiliki ketahanan, memiliki endurance, karena tidak mungkin selesai dalam waktu 1-2 bulan. Hati-hati gelombang kedua, gelombang ketiga di negara-negara tetangga kita sudah juga mulai melonjak drastis," ujarnya.

Jokowi juga mengingatkan kepala daerah agar memiliki ketahanan dalam pengendalian Covid-19. Menurutnya penanganan Covid-19 tidak bisa selesai dalam satu atau dua bulan saja.

"Kita harus memiliki ketahanan, memiliki endurance karena tidak mungkin selesai dalam 1-2 bulan," kata Jokowi.

Di sisi lain, Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya merawat dua pekerja migran Indonesia atau TKI yang terpapar mutasi baru virus Corona B1351 Afrika Selatan dan B117 United Kingdom.

Penanggung jawab RSLI dr Nalendra menyebut, dua TKI itu dalam kondisi baik.

"Kondisinya baik. Keduanya masuk pada 11 Mei lalu dan kita pastikan, ruang isolasinya dibedakan dengan pasien lain. Karena penanganannya khusus," ujar Nalendra di RSLI Surabaya kepada wartawan, Selasa (18/5).

Menurut Nalendra, TKI tersebut berasal dari Jember dan Sumenep. Keduanya tiba dari Malaysia. Saat proses karantina dan menjalani tes swab, keduanya dinyatakan positif corona.

Usai dinyatakan positif Covid-19, lanjut Nalendra, sampel keduanya dikirim ke ITD Unair dan Litbangkes Jakarta. Dia memastikan, daya tahan tubuh pasien yang terpapar varian baru corona ini sangat baik.

"Perbedaan hanya isolasi khususnya. Kita pisahkan dengan pasien lain. Daya tubuh pasien ini baik. Salah satu ada yang negatif dua kali. Tapi masih diisolasi sampai hari ke-14. Kita tangani dan Insyaallah berhasil dengan baik. Intinya pasien ini bisa disembuhkan," kata Nalendra. (Tribun Network/kps/dtc/fik/wly/aji)

Baca juga: Tak Puas dengan Suami, Perempuan Ini Selingkuh dengan Pak RT, Sudah 14 Kali Berhubungan

Dukun Cabul Kerjai Seorang Ibu & Anaknya, Berawal dari Ritual Pengusir Makhluk Halus

Baca juga: Ratusan Warga Bakar Mapolsek Candipuro Lampung, Geram Polisi Tak Mampu Berantas Begal

Baca juga: BIKIN MEWEK! Kisah Anak Mencari Bapak Kandung setelah 18 Tahun Terpisah Ketemu di Facebook

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved