Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kecelakaan

Kecelakaan Maut Truk Tabrak Tukang Parkir hingga Tewas di Tempat

Kecelakaan maut antara truk dan sepeda motor terjadi di Jalan Jogja-Solo, Selasa (25/5/2021). Satu orng tewas dalam peristiwa ini.

Editor: m nur huda
GOOGLE
Ilustrasi kecelakaan 

TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Kecelakaan maut antara truk dan sepeda motor terjadi di Jalan Jogja-Solo, Selasa (25/5/2021). Satu orang tewas dalam peristiwa ini.

Peristiwa itu tepatnya terjadi di Desa Klepu, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.

Kejadian bermula saat truk dengan nomor polisi AD-1307-TB yang dikemudikan Jinawi (42) asal Jumantono, Karanganyar melaju dari arah Jogja ke Solo.

Namun saat mendekati lokasi kejadian, sopir truk melihat ada pengendara sepeda motor yang hendak menyeberang jalan.

"Karena jarak sudah terlalu dekat maka kecelakaan tidak terhindarkan," ungkap Kanit Laka Satlantas Polres Klaten, Ipda Subadi saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Kebakaran di Kantor BPN Klaten, Polisi Periksa Karyawan & Warga sebagai Saksi

Baca juga: Putra Pengusaha Klaten Penabrak Polisi di Prambanan Dipulangkan ke Pangkuan Orangtua

Ipda Subadi menjelaskan, pengendara motor itu adalah seorang tukang parkir di salah satu rumah makan dekat lokasi kejadian.

"Dia sehari-harinya bekerja sebagai tukang parkir, korban bernama Sri Widoyo," katanya.

Dia menilai bahwa kecelakaan itu terjadi diduga si pengendara motor kurang berhati-hati saat akan menyeberang jalan.

"Kurang waspada, tidak memperhatikan kanan kirinya terlebih dahulu saat menyeberang," ucapnya.

Misteri Kebakkramat

Puluhan surat tilang dikeluarkan polisi selama pelaksanaan Operasi Ketupat Candi di Kabupaten Karanganyar.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun kemarin yang hanya 0 tilang.

Menurut Kapolres Karanganyar, AKBP Syafi' Maula, lonjakan angka tilang tahun ini karena kelonggaran aktivitas masyarakat.

"Kalau tahun kemarin sewaktu masih awal Covid 19, warga masih beraktivitas di rumah dan masih takut untuk keluar apalagi mudik," terangnya kepada TribunSolo.com, Selasa (18/5/2021).

"Namun seiring waktu aktivitas juga semakin banyak yang diperbolehkan," katanya.

Dirinya menjelaskan bahwa kasus pelanggaran lalu lintas paling banyak terjadi di arus Jalan Solo-Sragen di kawasan Kebakkaramat.

"Kebanyakan seperti truk yang kelebihan muatan, lalu ada yang melawan arus lalu lintas, sehingga rawan menyebabkan kecelakaan," jelasnya.

Selama 12 hari pelaksanaan operasi ketupat candi, ada 12 kasus kecelakaan dengan 1 orang korban meninggal dunia.

"Sama seperti tahun kemarin, jumlah yang meninggal dunia juga sama yaitu satu orang," ujarnya.

Tetap Penyekatan

Polisi tetap menjaga perbatasan Kabupaten Karanganyar meski Operasi Ketupat Candi 2021 telah usai.

Kapolres Karanganyar, AKBP Syafi' Maula menerangkan, Polres Karanganyar masih akan melaksanakan penjagaan di sejumlah pos perbatasan.

"Adapun Operasi Ketupat Candi telah selesai pada Senin (17/5/2021) lalu dan kini digantikan dengan KRYD (kegiatan rutin yang ditingkatkan)," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (18/5/2021).

Lebih lanjut Syafi' Maula menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan hingga 24 Mei mendatang.

"Kami akan menempatkan personel di sejumlah pos penjagaan di pintu tol Klodran, pintu perbatasan Cemoro Kandang, dan Alun-Alun Karanganyar," ungkapnya.

Pos penjagaan ini bertugas memantau adanya arus balik dari para pemudik pasca penyekatan.

"Meski tidak ada penyekatan atau perintah untuk putar balik, kami akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara acak," terangnya.

Bilamana didapati ada pemudik atau pengendara yang positif Covid 19, maka pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.

"Aturannya akan karantina," jelasnya.

Spesimen Sampai Habis

Mereka yang melintas di kawasan wisata puncak Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar benar-benar menggila.

Hal ini terekam selama libur Lebaran yang baru saja selesai.

Bahkan ada fakta menarik, jika di tengah membludaknya pengendara di kawasan wisata entah yang lewat atau berwisata membuat spesimen ludes.

Pemeriksaan spesimen dilakukan untuk mendiagnosis corona.

Kapospam Cemoro Kandang Tawangmangu, Ipda Teguh Sarwono menyebut pihaknya telah menghabiskan 125 spesimen swab test dalam sehari.

"Ini merupakan jumlah terbanyak selama penyekatan Lebaran 2021," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (17/5/2021).

"Biasanya dalam sehari paling banyak hanya 50-60 spesimen alat saja," ungkapnya.

Bahkan jika tidak ada yang putar balik, akan lebih banyak lagi.

Mengingat uluhan kendaraan dari luar kota juga diminta untuk putar balik.

"Ada 50 kendaraan yang disuruh putar balik, mereka yang tidak membawa surat rekomendasi atau surat keterangan untuk masuk, sehingga kami tidak izinkan masuk," jelasnya.

Waspadai Ledakan Kasus

Dinas Kesehatan Karanganyar mewaspadai ledakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran.

Terlebih beberapa hari lalu, jumlah wistawan yang berlibur ke Tawangmangu dan sekitarnya membludak.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Karanganyar, Purwati, menyebut bahwa gejala Covid-19 akibat wisata akan keluar seminggu setelah liburan usai.

"Gejalanya tidak bisa langsung keluar hari ini, nanti akan terlihat seminggu setelah libur lebaran usai," katanya pada Senin (17/5/2021).

Kemunculan gejala pada masing-masing individu juga tidaklah sama, bergantung pada ketahanan imun.

"Kalau imunnya kuat bisa bertahan hingga 7 hari, maka akan terdeteksi baik dengan gejala atau hasil swab apabila OTG," jelas dia.

"Sedangkan bila imunnya lemah hanya 2-3 hari sudah nampak," terangnya.

Sebelumnya dikabarkan pada hari Minggu (16/5/2021) angka Covid-19 di Kecamatan Karanganyar mencapai angka 100 orang yang positif.

Jumlah keseluruhan angka positif Covid-19 di Karanganyar mencapai 310 warga.

"Itu hasil tracing lama dari kontak erat warga sehingga penularannya sangatlah masif," ujarnya.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu taat protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun.

"Kami melihat saat ini mobilitas masyarakat sudah tinggi dan sudah sulit untuk diingatkan, sehingga perlu kerjasama dan kesadaran diri," terangnya.

Wisatawan Membludak

Hari terakhir libur Lebaran menjadi berkah tersendiri bagi usaha wisata di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Minggu (16/5/2021).

Kepala Desa Berjo, Suyatno mengatakan, ada lebih dari lima ribu wisatawan yang memadati dua unit wisata di desa tersebut yaitu Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda.

Akibatnya, pelaksanaan protokol kesehatan sempat terkendala hingga dibuatlah beberapa skema guna menanggulanginya.

"Tadi air terjun Jumog sempat mengalami overload wisatawan, hingga akhirnya kami buat sistem buka tutup," kata dia  kepada TribunSolo.com.

Dirinya meminta masyarakat untuk bergantian saat memasuki area wisata, agar kapasitas pengunjung tidak terlalu ramai.

"Supaya tidak terlalu ramai kami suruh bergantian, yang di luar kami minta sabar mengantri, dan yang di dalam kami minta untuk bergantian," ujarnya.

Suyatno juga akan mengoordinasikan kedua area wisata tersebut, sehingga apabila terjadi keramaian di salah satu tempat dapat dialihkan dengan segera.

"Kami harap kedua tempat itu bisa disinkronkan sehingga ketika satu tempat kapasitasnya penuh, kami bisa alihkan ke area selanjutnya," ungkapnya.

Sebelumnya Kapolres Karanganyar, bersama Dandim melakukan kunjungan inspeksi dan menemukan kondisi wisata sangatlah ramai.

"Kami ingatkan kalau masih ramai seperti ini akan kami jadikan evaluasi dan tak segan untuk menutupnya karena melanggar protokolo kesehatan Covid 19," kata Kapolres Karanganyar, AKBP Syafi' Maula.

Bersitegang karena Penyekatan

Sejumlah PKL sempat bersitegang dengan polisi karena protes penyekatan di Cemoro Kandang Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (16/5/2021),

Dari pengamatan TribunSolo.com, sempat ada adu mulut antara PKL dengan petugas di kawasan lapak Jalan Raya Tawangmangu-Magetan.

Meskipun nyaris ada gesekan, tetapi tidak sampai baku hantam.

Menurut Ketua Paguyuban PKL Cemoro Kandang, Nuryono, sebenarnya protes tersebut muncul sudah sejak pukul 09.30 WIB.

Pasalnya kebijakan penyekatan di Cemoro Kandang yang telah berlangsung selama 10 hari sejak 6 Mei 2021 dinilai merugikan PKL.

"Kalau disekat sebagian pedagang di Cemoro Kandang jadi kehilangan pembeli yang disuruh putar balik," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

Pedagang yang merasa dirugikan tersebut akhirnya melakukan protes kepada pihak polisi yang bertugas.

"Warga mulai protes sejak pukul 12.00 WIB, namun tidak lama kemudian mediasi," terangnya.

"Hanya orasi protes biasa dan ada juga yang menggelar tikar di tengah jalan dekat pos penyekatan," imbuhnya.

Tidak ada kerusakan atau adu fisik dari peristiwa itu, dan selanjutnya dilakukan mediasi antara kedua belah pihak.

"Kita sudah mediasi supaya pedagang di Cemoro Kandang masih bisa dapat lahan penghasilan" jelas dia.

"Karena dari pelanggan Jawa Timur sudah dicegat, masa dari Karanganyar juga dicegat," tuturnya.

Kesepakatan

Kapospam Pos Penyekatan Cemoro Kandang, Iptu Tegus Sarwono, menegaskan pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan PKL setempat.

"Kami bersama aparat TNI, Satpol PP, telah bernegoisasi bersama sekitar 10 perwakilan pedagang Cemoro Kandang," katanya.

"Salah satu kesepakatan adalah memindahkan tenda yang digunakan untuk swab test ke area lainnya," ungkapnya.

Sebelumnya lokasi swab test tersebut berada di salah satu halaman parkir warung di Cemoro Kandang.

Baca juga: Pasca Lebaran, Warga Berbondong-Bodong Serbu Wisata Tawangmangu, Polisi Siapkan Sistem Buka Tutup

Kini pihak polisi sedang mencari lokasi baru agar tidak mengganggu jalannya usaha warung sekitar.

"Ini sedang kami usahakan untuk mencari tempat baru," terangnya.

Selain itu pihak pedagang meminta agar jam penyekatan juga dikurangi agar para wisatawan tidak ketakutan dengan aturan putar balik.

"Kami akan atur jam penyekatan sehingga, para wisatawan masih leluasa untuk jajan di Cemoro Kandang," ujarnya.

Kapolres Karanganyar, AKBP Syafi' Maula, juga menambahkan bahwa semua permasalahan sudah selesai dan diselesaikan secara kekeluargaan.

"Semuanya sudah selesai secara kekeluargaan dan saya sempat patroli ke Cemoro Kandang dan semuanya kondusif," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Hendak Menyeberang, Tukang Parkir Rumah Makan Tewas Seketika Tertabrak Truk di Ceper Klaten

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved