Berita Nasional
Kenapa Gerhana Bulan Total Malam Ini Akan Bisa Berwarna Merah? Ini Penjelasan BMKG
Gerhana bulan total malam ini pada Rabu 26 Mei 2021 bakal dimulai pukul 18:09 - 20:51 WIB. Penjelasan BMKG, Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangin
Pada Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, hal ini berlangsung selama 18 menit 44 detik Di tengah-tengah fase totalitas ini puncak gerhana terjadi, yaitu ketika Bulan berada paling dekat dengan titik pusat umbra Bumi, yang pada Gambar 1 di atas dilambangkan dengan tanda +.
Pada Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, puncak gerhananya terjadi pada pukul 11.18.43 UT atau pukul 18.18.43 WIB atau pukul 19.18.43 WITA atau pukul 20.18.43 WIT.
Seiring berjalannya waktu, piringan Bulan pun mulai meninggalkan umbra Bumi, yaitu saat U3. Fase gerhana sebagian pasca-totalitas pun terjadi dan penampakan Bulan yang tergerhanai pun menjadi gelap kembali.
Semakin lama bagian yang gelap ini semakin sedikit dan berlangsung selama 1 jam 24 menit 43 detik, yaitu hingga seluruh piringan Bulan meninggalkan umbra Bumi; saat U4.
Sejak U4 itu fase gerhana penumbra pasca-totalitas terjadi dan berlangsung selama 58 menit 26 detik, yaitu hingga P4, saat seluruh piringan Bulan terakhir kali meninggalkan penumbra Bumi. Seluruh tahapan Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 pun berakhir.
Tuntunan Islam saat terjadi Gerhana:
حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ
Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata:
“Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda,
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang.
Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga (matahari) kembali tampak.” (H.R. Al-Bukhari)
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan, antara lain yaitu:
1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana matahari dan bulan, karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.
2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam Salat Kusuf.
Diriwayatkan bahwa dalam salat kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka, bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka.