Puluhan KK Dukuh Simonet Tetap Bertahan Ditengah Rob, Tunggu Relokasi
ejumlah warga Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah masih tetap bertahan dari banjir rob.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis : Indra Dwi Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Walaupun masih dilanda banjir rob, namun sejumlah warga Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah masih tetap bertahan.
Hal itu disampaikan Plt Camat Wonokerto Ali Akbar ketika dihubungi Tribunjateng.com, Kamis (27/5/2021) siang.
"Kepala keluarga yang ada di Dukuh Simonet Desa Semut ada 70 rumah terdiri dari 54 rumah dan yang masih dihuni ada 46 rumah, terus sisanya terpaksa pindah," ucap Plt Camat Wonokerto Ali.
Menurutnya, untuk air rob biasanya mulai naik pada sore hari dan pagi harinya surut.
"Air Rob mulai pasang sore hari dan surut di pagi hari," ujarnya.
Akbar mengungkapkan, dikarenakan sering terkena rob warga Dukuh Simonet rencananya akan direlokasi.
"Warga semuanya siap direlokasi, tanah sudah siap tinggal pembangunannya. Hasil rapat bersama Dinperkim dan LH serta Bappeda sudah mengusulkan ke pusat dan saat ini masih dalam proses," ungkapnya.
Sementara itu, Joyo Kusumo warga Simonet mengatakan, selama gerhana bulan kemarin kondisi Simonet semakin darurat.
"Air pasang terjadi dan ketinggian air sudah mencapai 1 meter lebih," katanya.
Walaupun ada rob, belum ada warga yang mengungsi.
"Semua warga masih bertahan," imbuhnya.
Kondisi laut sendiri gelombang tinggi dan ditambah angin kencang. Bahkan, dua tiang listrik ambruk sehingga listrik di dukuh tersebut padam.
"Dua tiang listrik di belakang Musala roboh sekitar pukul 10.30 WIB, karena angin dan terkena ombak. Saat ini listrik padam dan petugas sedang memperbaiki."
"Apabila nanti malam listrik belum menyala, warga mungkin akan tetap bertahan di rumah," ucapnya.
Joyo menceritakan rob terjadi sekitar pukul 10.00 WIB diprediksi sampai malam nanti.
Kemudian, aktivitas warga sendiri saat ini menggunakan perahu sopek.
"Kalau gelombang air laut malah sampai 5 meter. Saya pantau di BMKG, prediksinya hari ini memang angin kencang sampai sore ini. Apalagi kemarin ada gerhana bulan, jadi warga harus siaga."
"Akses masuk ke Simonet juga sudah rob semua. Warga siaga, antisipasi apapun yang bisa dilakukan," kata Joyo.
Saat disinggung berapa rumah yang tidak tenggelam, Joyo menjelaskan ada 5 rumah tidak tenggelam.
"Mungkin 5 rumah yang belum tenggelam. Rumah itu memang berada di lokasi yang lebih tinggi, jadi tidak terlalu terendam. Kalau lahan di Simonet ya tenggelam semua."
"Lalu untuk kebutuhan sehari-hari, warga memenuhinya menyetok belanja. Jadi ketika air surut, mereka belanja sekalian banyak," jelasnya.
Pihaknya menambahkan, warga sangat menunggu di relokasi.
"Saya sudah hubungi dinas Perkim dan LH, jawabannya proposal soal relokasi sudah masuk tinggal menunggu. Cuma memang belum bisa terealisasi. Kami disuruh menunggu," tambahnya.