Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

"Ini Jadi Bahan Introspeksi" Komentar Bupati Pati Sudewo Setelah 3 Jam Dicecar Pertanyaan Pansus

Bupati Pati Sudewo dicecar pertanyaan oleh Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rival al manaf
TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal
BERI KETERANGAN - Bupati Pati Sudewo memberi keterangan kepada Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati, Kamis (2/10/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Bupati Pati Sudewo dicecar pertanyaan oleh Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati selama sekira tiga jam, sejak kurang-lebih pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, Kamis (2/10/2025).

Saat datang, Sudewo disambut oleh ratusan pendukungnya yang sudah menunggu di depan Gedung DPRD Pati.

Para pendukungnya tersebut meneriakkan kata-kata dukungan pada Sudewo.

Adapun dalam rapat, Sudewo diminta menjelaskan dan mengklarifikasi seputar kebijakan-kebijakannya yang terindikasi bermasalah.

Baca juga: Detik-Detik Kericuhan Jelang Pansus Hak Angket di DPRD Pati

Baca juga: Kericuhan di DPRD Pati Cuma "Percikan Kecil", Pendukung Sudewo Ajak Damai dan Ngopi Bareng

Di antaranya soal kebijakan kenaikan PBB-P2 yang dianggap kurang partisipatif, terkait mutasi jabatan, dan pengangkatan direktur serta dewan pengawas RSUD.

Anggota Pansus dari PKB, Muhammadun, terlibat perdebatan dengan Sudewo.

Di antaranya ketika dia menanyakan karakter kepemimpinan dan kebijakan Sudewo, terutama soal PBB-P2, yang membuat gaduh di masyarakat.

Sudewo menjawab bahwa persepsi tersebut merupakan sensitivitas pribadi Madun.

“Itu sensitivitas Pak Madun saja. Kalau ditanya kebijakan saya menimbulkan gejolak di masyarkaat, njenengan uji saja, sekian juta orang warga Pati ini bagaimana persepsinya.

Tapi sekali lagi saya sampaikan, segala kebijakan saya tidak untuk membuat Pati gaduh, saya tidak punya niat membuat Pati ricuh, tidak ada niatan,” tegas dia.

Dia pun kembali meminta Madun untuk menurunkan tim survei ke pelosok-pelosok desa, untuk menguji apakah masyarakat betul-betul resah dengan kebijakan dan karakter kepemimpinannya.

“Diuji saja di tengah-tengah masyarakat. Betul-betul gaduh akibat karakter saya atau tidak, silakan uji. Turunkan tim survei, jangan ada satu persepsi yang salah kemudian dikembangkan,” kata Sudewo.

Madun, menimpali, jika diminta melakukan survei, dirinya pribadi tidak punya kemampuan, sebab survei seperti itu tentu berbiaya mahal.

Namun demikian, dia meyakini bahwa aksi unjuk rasa besar-besaran pada 13 Agustus 2025 lalu sudah menunukkan bahwa masyarakat resah.

“Ada demo sebesar itu, sudah menunjukkan keresahan masyarakat. Itulah suara masyarakat. Atau masih mau mengatakan itu hanya segelintir orang? Kalau itu keyakinan bapak, monggo.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved