Berita Viral
Viral Curhat Wisatawan Mahalnya Pecel Lele di Lesehan Malioboro Yogya, Ini Respon Paguyuban
Viral video yang berisi ungkapan dari seorang wisatawan wanita mengaku bayar mahal untuk seporsi pecel lele di Malioboro, Kota Yogyakarta, viral di me
TRIBUNJATENG.COM, YOGYA - Viral video yang berisi ungkapan dari seorang wisatawan wanita mengaku bayar mahal untuk seporsi pecel lele di Malioboro, Kota Yogyakarta, viral di media sosial.
Kejadian itu, sontak menjadi viral di media sosial, setelah akun @aulroket mengunggahnya melalui Tiktok.
Terang saja, unggahan tersebut, menyebar begitu cepat di berbagai medsos, mulai twitter, facebook dan instagram.
Bahkan, pada Rabu (26/5/2021) siang, keyword Malioboro menjadi trending topik Twitter tanah air, sekaligus menampar jargon kota pariwisata.
Terkait hal ini, Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Kawasan Malioboro, Sukidi menyarankan, apabila ada kejadian serupa yang dialami oleh masyarakat sebaiknya tidak mengadu ke medos.
Jika ada hal yang kurang memuaskan yang dialami wisatawan, diingatkan oleh Sukidi agar sebaiknya mengadu lewat UPT Cagar Budaya Kawasan Malioboro, atau menuliskan keluhan melalui kotak pengaduan.
"Saran kami jangan terus ngomongnya di medsos. Kan ada saran pengaduan baik lewat UPT maupun lewat kotak surat," terang dia kepada Tribun Jogja, Rabu (26/5/2021).
Selama pernyataan dari netizen itu terbukti, dan yang bersangkutan dapat menunjukan nota pembelian dan warung mana yang dinilai tidak wajar memberi harga, pihak Paguyuban bersedia memfasilitasi untuk penyelesaian keluhan itu.
"Ya selama ada bukti-bukti yang benar, Contoh nota, dan nama warung pasti kami bantu. Tapi kalau gak bisa menunjukan bukti, sama aja itu pencitraan, pingin viral."
"Untuk sanksi kepada pemilik warung pasti ya. Dari dulu sudah ada sanksi kalau memang benar-benar itu terbukti," bebernya.
Sukidi juga menjelaskan, walaupun saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, para pedagang masih dapat berpikir positif.
"Dalam arti persiapan menjelang musim libur lebaran tetap terkontrol. Baik itu tentang harga maupun pelayanan," jelasnya.
Pasalnya, tim dari paguyuban bersama Pemkot Yogyakarta dinilai olehnya sudah melakukan survei harga di kawasan Malioboro.
"Hasil survei kami harga tertinggi di lapangan pecel lele itu Rp 15-18 per porsi. Tapi tadi di medsos disebut harganya Rp 20 ribu plus lalapan Rp 10 ribu. Apa itu benar? Harusnya konsumen yang makan di Malioboro bisa baca, berapa harga yang tercantum di daftar harga," katanya.
Perilaku pedagang kaki lima 'nuthuk' atau menaikkan harga di luar batas kewajaran kembali terjadi di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.