Berita Telkom
Benarkah Pemilihan Abdee Slank sebagai Komisaris Telkom sebagai Balas Jasa Dukungan Politik?
Penunjukan Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank menjadi tanda tanya sejumlah pihak. Ada yang menilai, pemilihan Abdee sebagai komisaris
Secara garis besar, dia menambahkan, penunjukan tersebut bukan kebutuhan Telkom di sisi bisnis, karena idealnya orang yang duduk sebagai komisaris harus sudah punya pengalaman panjang di bidang telekomunikasi.
"Sementara, yang dibutuhkan saat ini oleh Telkom adalah dana untuk mengembangkan teknologi 5G ke seluruh Indonesia dan pengembangan jaringan Indihome," jelas Edwin.
Direktur Eksekutif Institute Development on Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyatakan, Abdee Slank tidak pantas menduduki posisi Komisaris Telkom. Ia menyebut, seseorang yang menjabat komisaris perusahaan, seharusnya memiliki latar belakang pengetahuan yang sama dengan perusahaan itu.
"Saya melihatnya kurang cocok Abdee Slank di Telkom, komisaris itu harus punya pengetahuan atau latar belakang, katakanlah (minimal-Red) sama dengan perusahaan itu," ucapnya.
Menurut dia, Abdee terlihat lebih pantas duduk sebagai komisaris di perusahaan BUMN yang bergerak di sektor wisata, seperti PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC). "Saya melihatnya lebih pas di pariwisata, karena pemahaman, pengetahuan yang sama dengan perusahaan itu sangat penting," ucapnya. (Tribun Jateng/Tribunnews/Yanuar R Yovanda)
Arya: Telkom Butuh Ide Kreatif Abdee
Penunjukan Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, cukup mengejutkan dan munculkan polemik di masyarakat.
Ada yang menilai, munculnya nama Abdee di dalam formasi dewan Komisaris Telkom Indonesia hanya sebagai balas jasa dari sisi dukungan politik.
Meski demikian, Erick Thohir disebut memiliki alasan khusus terkait dengan masuknya nama Abdee ke dalam jajaran komisaris perusahaan telekomunikasi pelat merah itu.
Hal itu diungkapkan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Menurut dia, Erick memilih Abdee sebagai komisaris untuk memperkuat konten yang diproduksi Telkom.
Abdee yang merupakan seorang seniman dinilai mampu membantu Telkom Indonesia dalam hal membuat konten yang akan dijual ke masyarakat.
“Abdee Slank atau Abdi Negara, Pak Erick ini dorong Telkom banyak masuk ke konten. Kita tahu Telkom itu masih belum kuat kontennya dan ini perlu diperkuat ke depan. Nantinya Abdee ini akan bantu supaya Telkom ini kuat di konten yang dijual ke publik," jelasnya, dikutip dari Kompas TV, Minggu (30/5).
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ade Irfan Pulungan menyayangkan soal anggapan pengangkatan Abdee Slank sebagai Komisaris Telkom semata-mata karena pernah menjadi relawan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.
Ia menyebut, pemerintah punya alasan lain di balik penunjukan musisi yang memiliki nama lengkap Abdee Negara Nurdin itu. "Saya prihatin dan menyayangkan adanya tuduhan dari sejumlah kalangan. Jangan terlalu cepat underestimate pada sosok Abdee Slank," ucapnya, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (30/5).
Menurut dia, Abdee sosok yang visioner, kreatif, dan pekerja keras, khususnya dalam menghadapi era disrupsi digital seperti saat ini. Irfan menyebut, visi dan ide kreatif Abdee dibutuhkan oleh Telkom dalam menghadapi tantangan bisnis pada masa modern.