Berita Kudus
Siang Malam Bupati Kudus HM Hartopo Berupaya Keras untuk Mengendalikan Kasus Covid-19
Siang malam Bupati Kudus HM Hartopo berupaya keras untuk mengendalikan kasus covid-19. Sudah 42 desa dinyatakan zona merah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS -- Waktu demi waktu sangat penting dan efektif bagi Bupati Kudus HM Hartopo beserta Forkopimda untuk mengendalikan dan menangani kasus Covid-19 di Kudus. Seminggu setelah lebaran kasus melejit. Dan kini mulai melandai berkat kerja keras semua pihak.
Tingginya kasus Covid-19 di Kudus menjadi sorotan nasional. Bahkan Gubernur dan BNPB pun datang ke Kudus.
Gubernur Ganjar Pranowo juga dialog langsung dengan pasien yang sedang menjalani perawatan. Kesimpulannya, masyarakat perlu diperketat lagi untuk menaati protokol kesehatan.
Siang malam Bupati Kudus HM Hartopo berupaya keras untuk mengendalikan kasus covid-19. Sudah 42 desa dinyatakan zona merah.
Ratusan tenaga kesehatan terpapar virus corona. Dua rumah sakit cadangan disiapkan dan telah dipakai.
Sosialisasi dan edukasi memberikan pemahaman menyadarkan masyarakat akan pentingnya pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan juga terus digalakkan.
Bupati bersinergi dengan Forkopimda, bersama DPRD Kudus, Dandim Kudus dan Kapolres Kudus, serta dinas terkait dikerahkan semua.
Hartopo pun memberi semangat kepada para tenaga nakes. Harus tetap semangat dan jangan terlalu capek. Biar semua tetap sehat.
Tribun Jateng menggelar Tribun Forum secara daring dengan pembicara utama Bupati Kudus HM Hartopo, dan Ketua DPRD Kudus Masan, Selasa (2/6) .
Dalam agenda, dua narasumber lain yaitu Kapolres dan Dandim Kudus namun pada jam yang sama ada acara yang tak bisa ditinggalkan.
Acara Tribun Forum dipandu oleh Erwin Ardian Pemred Tribun Jateng sekaligus sebagai host. Tribun Forum disiarkan langsung (live) di media sosial Tribunjateng.com termasuk di Facebook, dan Instagram, yang ditonton oleh ribuan viewer.
"Kita maksimalkan jogo tonggo di tingkat RT RW. Satgas Covid-19 bisa pantau siapa yang terpapar dan berapa yang terpapar. Pemantauan di tingkat bawah, bisa cegah lonjakan Covid-19 di desa," terang HM Hartopo.
Perketat di Desa
Jika di desa sudah ada 10 orang lebih terpapar Covid-19 maka statusnya menjadi zona merah. Maka pengunjung harus diseleksi, dibatasi dan diperketat. Pengunjung harus tunjukkan surat hasil swab negatif dalam waktu 1x24 jam.
Hartopo meminta masyarakat mau memahami aturan ini sehingga jumlah kasus corona di Kudus tidak semakin melonjak.
"Lonjakan kasus di Kudus karena kesadaran masyarakat kurang. Walaupun satgas Covid-19 Kudus memberikan sosialisasi dan edukasi tentang kedisiplinan memakai masker dan menerapkan prokes," kata Hartopo.
Seminggu setelah Lebaran kasus aktif meningkat drastis. Maka Bupati bentuk tim relawan bantu mikro zona di RT RW.
Pembentukan tim relawan, merupakan langkah kongkrit Pemkab Kudus dalam bertindak cepat menangani Covid. Dengan adanya tim kolaborasi seperti itu kawasan zona merah bisa terpantau.
Kapasitas ruang perawatan sudah 90 persen terisi. Maka Bupati menjadikan gedung Akbid sebagai rumah sakit cadangan. Pasien dengan gejala ringan ditempatkan di Akbid. Sedangkan pasien positif akut disertai komorbid tetap dirawat di rumah sakit.
Cek Kedisiplinan Warga
Ketua DPRD Kudus Masan beserta anggota DPRD turun ke lapangan mengecek kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Satu di antarnaya di Pasar Bitingan. Di sana, ia menemukan banyak pedagang yang tidak memakai masker.
Kemudian setelah didatangi oleh sejumlah anggota DRPD pedagang tersebut diberi masker sekaligus diberi edukasi dan sosiali terkait Covid-19. Masan menjelaskan, refocusing atau pergeseran anggaran untuk penanganan Covid, anggaran tak terduga sebesar Rp 2 miliar.
"Berapapun yang dibutuhkan kami siapkan. Juga dengan menunda belanja-belanja yang lain bisa dilakukan tapi yang penting masyarakat sehat dulu," terangnya.
Masan menegaskan lagi kepada masyarakat bahwa Covid-19 itu benar benar ada. Jangan diremehkan. Tokoh masyarakat dan tokoh agama harus satu suara bahwa Covid-19 itu nyata.
Dicontohkan oleh Masan bahwa pelaksanaan ibadah Jumat, hendaknya jemaah tetep jaga jarak, tidak berkerumun, dan pakai maske.
Supaya tidak memicu penularan. Acara hajatan juga demikian, harus terapkan protokol kesehatan. Ketua DPRD Kudus mendukung langkah-langkah Bupati untuk menangani tingginya kasus covid ini. Sudah siapkan anggaran untuk bantu penuntasan penanganan corona. (Raf/Yun)
• Video Satgas Covid-19 Kudus Merguru ke Ganjar, Minta Solusi Terbaik