Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Viral Video Imigran Disemprot Disinfektan Termasuk yang dari Indonesia, Malaysia Dikecam

Viral video aksi petugas Imigrasi Malaysia menyemprot imigran ilegal dengan disinfektan. Sontak video ini mendapat kecaman dari publik Malaysia karen

Editor: m nur huda
malaysian insight
Pendatang Haram termasuk dari Indonesia disemprot disinfektan, Malaysia dikecam. Pendatang haram yang terjaring disemproti disinfektan oleh petugas Imigrasi Malaysia. 

TRIBUNJATENG.COM - Viral video aksi petugas Imigrasi Malaysia menyemprot imigran ilegal dengan disinfektan.

Sontak video ini mendapat kecaman dari publik Malaysia karena memperlakukan imigran ilegal yang disebut pendatang haram dengan tidak manusiawi.

Disinfektan hanya disemprotkan ke benda mati yang kerap menjadi sarang virus seperti gagang pintu, tirai mandi, dan tilam.

Baca juga: Biografi Singkat Steve Jobs Pendiri Apple Putra Imigran Muslim Asal Suriah Nama Aslinya Abdul Lateef

Baca juga: Beda Biaya Ibadah Haji Indonesia dan Malaysia, Mana yang Lebih Mahal?

Baca juga: Rektor USM Semarang Berharap Indonesia Jangan Sampai Lockdown Seperti Malaysia

Dalam video yang diunggah Malaysia Gazette, beberapa pendatang haram yang terjaring razia disemproti disinfektan oleh petugas Imigrasi Malaysia.

Mengutip Malaysian Insight, sebanyak 154 pendatang haram ditangkap dalam penyergapan di asrama di Cyberjaya, Senin 7 Juni 2021 malam.

Mereka kini ditahan di Rutan Imigrasi Semenyih.

Pekerja migran ini mayoritas bekerja di pembangunan gedung-gedung terdekat.

Direktur Jenderal Departemen Imigrasi Khairul Dzaimee Daud mengatakan 202 tenaga kerja asing diperiksa, 46 di antaranya yang dibebaskan.

Sisanya ditahan karena tidak memiliki dokumen yang sah.

“Ada 144 TKA laki-laki dan 12 perempuan. Sebanyak 42 warga negara Indonesia, 62 warga Bangladesh, 20 warga Nepal, 29 warga Myanmar, dan masing-masing satu orang dari Pakistan dan India,” ujarnya.

Departemen Imigrasi akan menghubungi kedutaan masing-masing sebelum para tahanan dideportasi.

TKI Indonesia yang terjaring razia menunjukkan paspornya (malaysian insight)
TKI Indonesia yang terjaring razia menunjukkan paspornya (malaysian insight) (malaysian insight)

Publik Malaysia mengecam penyemprotan disinfektan pada pendatang haram, termasuk dari Indonesia. 

''Ini adalah tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan berbahaya oleh pihak berkuasa," kata pakar pediatrik Dr Amar-Singh HSS, mendesak Kementerian Kesehatan untuk turun tangan. 

“Mereka adalah manusia. Penyemprotan itu sama sekali tidak wajar,” katanya.

Anggota Majelis Sains WHO, Dr Adeeba Kamarulzaman menyatakan kekecewaan mengenai kejadian itu.

“Saya sebenarnya kehilangan kata-kata. Ke mana perginya kemanusiaan kita?" katanya.

Mereka antara pengguna Twitter yang mengecam penyemburan disinfektan terhadap warga asing tanpa dokumen.

Rata-rata mengkritik tindakan itu sebagai kejam dan tidak berperikemanusiaan, selain menyifatkan ia tidak bermanfaat dan berisiko mempunyai kesan buruk terhadap kesehatan.

Ketika diberitahu oleh netizen lain bahawa hanya tangan yang disembur, Adeeba mengatakan bahawa itu adalah tindakan yang wajar dilakukan, tetapi dia berpendapat bahawa operasi menangkap warga asing adalah tidak produktif untuk kampanye vaksinasi Covid-19 Malaysia.

"Semuanya sangat tidak berperikemanusiaan dan merampas marwah mereka," tambahnya.

Imigrasi Malaysia Tuding Ada yang Menjelekkan Institusinya
Namun pihak Imigrasi membela tindakannya.

Pembelaan ini diunggah dalam laman Facebook resminya hari ini.

Imigrasi mengatakan penyemprotan Dettol bukan hanya pada warga asing tanpa dokumen yang ditahan dalam penyergapan itu, tapi juga pada petugas Imigrasi yang turut serta dalam operasi ini, termasuk Dirjen Migrasi Khairul Dzaimee Daud.

"Tindakan ini diambil sebagai langkah memberantas penyebaran Covid19, karena keadaan tempat tinggal mereka yang amat kotor dan kumuh.

"Jabatan Imigrasi Malaysia mengambil serius laporan dan tulisan yang dibuat dengan niat untuk memburuk-burukkan nama baik jabatan ini," katanya.

Imigrasi Malaysia menegaskan bahawa warga asing yang ditahan diberi layanan sebaik mungkin termasuk makanan, toilet semasa proses pemeriksaan dokumen dan dibawa ke hospital jika didapati tidak sihat.

"Ini dilakukan untuk menekan penyakit menular Covid-19 karena tempat tinggal mereka sangat kotor dan sesak.

"Jabatan Imigresen memandang serius laporan dan tulisan yang dibuat jahat untuk mencemarkan reputasi jabatan," katanya.

Ia menambah bahawa para tahanan telah diberi rawatan sebaik mungkin dengan memberi mereka makanan dan tandas semasa proses pemeriksaan dokumen. Yang yang tidak sehat dibawa ke hospital.

WHO menasihatkan agar kerap mencuci tangan dengan sabun atau pembersih mengandung alkohol sebagai satu aspek pencegahan Covid-19, tetapi menegaskan menyemprotan individu dengan disinfektan "tidak direkomendasikan dalam keadaan apa pun".

"Ini boleh membahayakan secara fisik dan psikologi dan tidak akan mengurangkan kemampuan orang yang dijangkiti menyebarkan virus melalui titisan atau kontak.

"Lebih-lebih lagi, menyemburkan individu dengan klorin dan bahan kimia toksik lain boleh menyebabkan kerusakan mata dan kulit, bronkospasme bila dihirup, dan kesan gastrointestinal seperti mual dan muntah," kata WHO  dalam garis panduan yang diterbitkan pada 15 Mei 2020.

"Jika disinfektan digunakan, ini harus dilakukan dengan kain atau lap yang telah direndam dalam disinfektan," katanya, merujuk pada pembersihan permukaan yang tercemar.

Laman web produk resmi untuk Dettol mengatakan cairan disinfektan hanya digunakan sebagai disinfektan permukaan di tempat-tempat seperti pegangan pintu, tirai mandi, dan tilam. (malaysian insight/malaysia kini)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pendatang Haram termasuk dari Indonesia Disemproti Disinfektan, Malaysia Dikecam

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved