Berita Regional
2 Gadis Kakak Beradik Disiksa Paman dan Bibi, Si Kakak Dikubur Hidup-Hidup di Kebun Karet
Di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, kakak beradik menjadi korban kebiadaban pasangan suami istri.
TRIBUNJATENG.COM, TELUK KUANTAN - Di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, kakak beradik menjadi korban kebiadaban pasangan suami istri.
Gadis berinisial AL (11) mengalami luka serius.
Kakaknya, ML (13), bernasib lebih teragis.
Baca juga: Ivermectin, Obat yang Dipercaya Mampu Kalahkan Covid-19 akan Dibagikan di Kudus
Baca juga: Bunga Diajari Bikin Bayi di Vila Kebun Teh, Janji Nikah Cuma Omong Kosong si LP
Baca juga: Kabar Caddy Golf Cantik Rani Juliani, Dulu Bikin Heboh Indonesia Skandal dengan Ketua KPK
Baca juga: Wenny Pelakor Sering Check In Hotel Sama Suami Orang, Dianiaya Istri Sah Saat Ketahuan WA Sayang
ML meninggal dunia setalah disiksa secara sadis.
Diketahui kekerasan dan penganiayaan yang dialami ML dan AL terjadi secara bersamaan.
Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto didampingi Kasat Reskrim AKP Boy Marudu serta jajaran Polres Kuansing lainnya merilis langsung kasus tersebut.
Dalam rilis kasus tersebut terungkap bila ML dikubur hidup-hidup oleh pelaku setelah korban mengalami kekerasan yang berulang-ulang.
Sementara AL mengalami luka berat, patah tulang hidung dan banyak bekas luka ditubuhnya setelah dianiaya secara berulang-ulang.
Diketahui dua terduga pelaku dalam kasus pembunuhan ML ini yakni DL (27) dan BNZ (27).
BNZ merupakan suami DL yang baru.
Hubungan ML dan AL dengan DL dan BNZ yakni bibi atau tante dan paman.
Ternyata, pembunuhan sadis terhadap ML ada unsur balas dendam.
Ada kaitannya dengan pembunuhan sadis suami DL sebelumnya yakni IH, yang terjadi pada Desember 2018 lalu.
"Berdasarkan keterangan pelaku DL, perbuatan kekerasan tersebut dilakukan didasari motif ada unsur dendam terhadap orangtua korban," kata Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto, kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (8/6/2021).
Saat ini, orangtua korban, BL, sedang menjalani hukuman penjara.
Ia divonis seumur hidup awal Oktober 2019 lalu oleh Pengadilan Negeri Teluk Kuantan.
Setelah ayah korban divonis, korban dan adik korban pun diasuh DL yang merupakan bibinya.
Ibu dari kedua korban sudah lama meninggal.
Ternyata DL masih menyimpan dendam kepada orangtua korban, sehingga DL bersama suami barunya terus menyiksa korban sampai korban ML meninggal dunia.
Pembunuhan sadis di Kuansing terungkap akhir Mei lalu.
Seorang gadis 13 tahun dibunuh secara sadis oleh bibi dan pamannya.
Terbongkarnya pembunuhan ini karena laporan sang adik korban ke Polres Kuansing pada 31 Mei lalu.
"Ini diketahui pihak Kepolisian Polres Kuansing, pada hari Senin (31/5/2021), adik korban didampingi salah satu keluarganya mendatangi Polres Kuansing," kata Kapolres Kuansing AKBP Henky Pierwanto dalam konprensi pers, Selasa (8/6/2021).
Dalam keterangannya ke pihak kepolisian, adik korban mengatakan korban sering mendapatkan kekerasan dari bibi atau tantenya.
Akibat kekerasan tersebut, kakaknya meninggal dunia dan dikubur dengan dibungkus karung di belakang pondok di kebun karet.
"Dan saat dikubur kondisi kakaknya dalam keadaan masih hidup," kata Kapolres dalam keterangannya.
Meninggalnya korban diperkirakan akhir Desember 2019 lalu.
Jajaran Polres Kuansing menemukan jasad yang dikubur di desa Jake Kecamatan, Kuantan Tengah yang terletak di tengah areal perkebunan karet masyarakat, yang berjarak sekitar 150 meter dari pondok mereka tinggal.
Setelah digali, ditemukan karung plastik warna putih dan ditemukan celana warna hijau dan ditemukan kerangka diduga manusia seperti yang dituturkan adik korban.
Tim pun bergerak mencari kedua terduga pelaku.
Awal informasi menyebut kedua terduga pelaku berada PT Cahaya Amal Gemilang, Kabupaten Rohil.
Didatangi, ternyata sudah pindah.
Kedua terduga pelaku akhirnya ditangkap di sebuah perkebunan karet di bukit Suligi, Kecamatan IIIX Koto Kampar, Kampar.
Dari hasil interogasi awal baik terhadap pelaku maupun terhadap korban, diperoleh fakta perlakukan kekerasan terhadap kedua korban telah berlangsung sejak 2019.
Kekerasan yang diterima kedua korban yakni seperti kedua terduga pelaku sering memukul kedua korban dengan kayu.
Terduga pelaku DL menusuk kemaluan kedua korban dengan kayu bara.
Memukul mulut dan gigi korban dengan martil.
Terduga pelaku BNZ pun kerap memberikan makanan berupa kotoran manusia yang diambil dari lobang Water Closed (WC).
Korban AL dipukul terduga pelaku DL menggubakan fyber sehingga mengakami patah tulang hidung.
Sehari sebelum korban ML meninggal, terduga pelaku DL memotong jari tangan korban dan menyuruh korban tidur diluar pondok.
Keesokan harinya, korban diduga tidak sadarkan diri.
Namum masih bernafas.
Kemudian kedua pelaku memasukkan korban ke dalam karung dan menguburnya dibelakang pondok dengan jarak kurang lebih 150 meter dalam keadaan masih hidup (bernafas).
Dikarenakan lubang galian kubur kecil kurang tebih 100 cm x 50 cm sehinggi korban ML dikuburkan secara paksa dengan cara menginjak-injak agar tubuh korban muat di dalam lubang tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aksi Kejam Suami Istri Siksa Dua Gadis Kakak Beradik di Kuansing, Pelaku Kubur Korban di Kebun Karet
Baca juga: Cristiano Ronaldo Tak Lagi Jadi Single Fighter di Timnas Portugal
Baca juga: Pak Kades Tak Berkutik Digerebek Warga saat Bersama Istri Orang, Sia-Sia Coba Kabur Lewat Jendela
Baca juga: Tampar Presiden Prancis, Pria Ini Terancam Penjara 3 Tahun dan Denda Rp 770 Juta
Baca juga: Cara Unik Sisca Kohl yang Ikut Borong BTS Meal untuk Dicampur Jadi Es Krim