Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

14 Warga Sragen Positif Corona Pulang dari Kudus, Dikhawatirkan Tertular Virus Varian B1617

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan melakukan sampling tes genome squensis kepada masyarakat Kecamatan Gemolong yang terkonfirmasi Covid-19.

SHUTTERSTOCK/peterschreiber.media
Ilustrasi situasi pandemi dengan kasus Covid-19 yang tidak terkendali bisa menyebabkan mutasi virus dan melahirkan varian baru virus corona seperti yang terjadi di Inggris dan Afrika Selatan. 

Penulis : Mahfira Putri Maulani

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan melakukan sampling tes genome squensis kepada masyarakat Kecamatan Gemolong yang terkonfirmasi Covid-19.

Test itu dilakukan dikarenakan sebanyak 14 orang warga Kecamatan Gemolong terkonfirmasi Covid-19 setelah bepergian dari Kabupaten Kudus.

Corona Virus Disease 2019 atau biasa disebut Covid-19 yang menyerang 13 warga itu dikhawatirkan virus varian baru B1617.

"Kita sedang melakukan test genome squensis untuk masyarakat kita yang terkena Covid-19."

"Mereka ditengarai kita selidiki kemarin berasal dari Kudus, sehingga perlu ada test tersendiri apakah ini varian baru B1617 tersebut," kata Yuni usai rapat satgas Covid-19, Senin (14/6/2021).

Sementara ini, daerah mereka yang positif dilakukan lockdown lokal. Bagi pasien yang OTG dirawat di Gedung Isolasi Terpusat Technopark Ganesha Sukowati Sragen.

Pasien positif Covid-19 yang bergejala kita dibawa ke RSUD dr Soeratno Gemolong dan RS Kasih Ibu Sragen.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto mengatakan Corona Virus varian baru memang lebih berbahaya.

Hargi mengatakan beberapa kasus menunjukkan banyak yang meninggal dunia meskipun pasien positif Covid-19 tersebut tidak memiliki penyakit gejala.

"Covid-19 varian baru tentu lebih bahaya, terkena bisa langsung meninggal dunia."

"Meskipun tanpa gejala penyakit lainnya, penularan lebih cepat dan meninggal lebih cepat," katanya.

Guna mengantisipasi virus tersebut Hargi menyampaikan agar masyarakat tetap mematuhi 3M. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak.

Selain itu juga harus mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.

Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga harus diterapkan masyarakat.

"Cara mengantisipasi ya prokesnya tetap harus jalan 3M."

"Orang yang sudah divaksinasi Covid-19 saja tetap ada yang kena, sehingga harus benar-benar Prokes," pungkasnya.

Sementara itu, penambahan kasus Covid-19 di Sragen juga terus mengalami peningkatan. Per hari Minggu kemarin ada tambahan kasus sebanyak 135.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved