Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Klaten

Dicky Sedih Meski Dapat Ganti Rugi Rp 1 Miliar dari Proyek Jalan Tol Solo-Yogya

Sejumlah warga yang lahannya terkena proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogya di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mendapatkan ganti rugi.

Editor: m nur huda
TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono
Rumah milik Dicky yang bakal digilas jalan tol Yogya-Solo di Dukuh Pasekan, Desa Ngabean, Karanganom, Klaten, Minggu (13/6/2021). 

TRIBUNAJTENG.COM, KLATEN - Sejumlah warga yang lahannya terkena proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogya di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mendapatkan ganti rugi.

Meski mendapatkan ganti untung karena terdampak pembangunan proyek strategis nasional (PSN) jalan tol Jogja-Solo tersebut, warga tak ingin kehilangan tempat tinggalnya yang sudah dihuni puluhan tahun.

Pasalnya, lahan yang ditempati warga tersebut memiliki kenangan lama.

Salah satunya Dicky Rasita Anwar (23) yang tinggal bersama ibunya Sri Suratmi di Dukuh Pasekan, Desa Ngabean, Kecamatan Karanganom, Klaten.

Dicky menuturkan, rumah tersebut sudah ia tinggali sejak dia lahir.

"Saya lahir dan tumbuh besar di rumah ini (yang terdampak tol Jogja-Solo). Rumah ini dahulu yang bangun ayah saya," paparnya saat berbincang dengan TribunSolo.com, Minggu (13/6/2021).

Rumah milik Dicky yang bakal digilas jalan tol Yogya-Solo di Dukuh Pasekan, Desa Ngabean, Karanganom, Klaten, Minggu (13/6/2021).
Rumah milik Dicky yang bakal digilas jalan tol Yogya-Solo di Dukuh Pasekan, Desa Ngabean, Karanganom, Klaten, Minggu (13/6/2021). (TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono)

Menurut dia, jika nanti uang ganti rugi (UGR) sudah cair maka dia harus segera pindah ke tempat yang baru.

"Susahnya kalau pindah ke tempat tinggal yang baru harus adaptasi lagi," terangnya.

Meski berat harus meninggalkan rumahnya yang sudah ditempati keluarganya selama puluhan tahun, pihaknya hanya mengikuti kebijakan pemerintah.

"Ya itu kan (tol Jogja-Solo) adalah proyek pemerintah jadi mau enggak mau harus pindah," ujarnya.

Ihwal UGR, katanya, dia akan mendapat UGR sekitar Rp 1 miliar.

Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun rumah baru.

"Rencananya untuk bikin rumah baru yang lokasinya masih di desa ini," katanya.

Patok proyek Jalan Tol Solo-Jogja yang sudah dipasang di area persawahan milik warga di wilayah Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Rabu (5/8/2020). 
Patok proyek Jalan Tol Solo-Jogja yang sudah dipasang di area persawahan milik warga di wilayah Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Rabu (5/8/2020).  (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

Warga Dua Kecamatan Terima Rp 400 Miliar

Wilayah Kabupaten Klaten merupakan salah satu daerah yang terdampak pembangunan proyek jalan tol Jogja-Solo.

Sejauh ini dua kecamatan sudah menerima uang ganti rugi terkait dengan proyek strategis nasional (PSN) tersebut.

"Dua kecamatan itu adalah Polanharjo dan Delanggu," ujar Kasi Pengadaan Tanah BPN Klaten, Sulistiyono, Selasa (1/6/2021).

Dijelaskannya, ada 496 bidang tanah yang sudah menerima pembayaran uang ganti rugi.

Dia merincikan, bidang-bidang tanah yang terdampak itu tersebar di tujuh desa.

"Tujuh desa itu antara lain Keprabon, Sidoharjo, Mendak, Polan, Sidomulyo, Kauman, dan Kapungan," ucapnya.

Untuk nominal uang yang dibayarkan terkait pembebasan ratusan bidang tanah di dua kecamatan tersebut menelan anggaran sekitar Rp 400 miliar.

"Kurang lebih Rp 400 miliar dan sudah dibayarkan seluruhnya," jelasnya.

"Tidak ada sepeser uang pun yang dipotong dari pihak bank. Jadi warga yang terdampam terima uangnya utuh," papar dia.

Untuk diketahui, pembangunan jalan tol Jogja-Solo di Klaten menerjang 50 desa/kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan.

Adapun total bidang tanah yang terdampak sekitar 4.071 bidang dengan luas sekitar 3.728.114 meter persegi.

Puluhan Desa

Sebanyak 51 bidang tanah di Desa Kadirejo dan Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten terdampak pembangunan proyek jalan tol Jogja - Solo.

Para pemilik tanah nantinya akan mendapatkan uang ganti rugi

Kasi Pengadaan Tanah BPN Klaten, Sulistiyono mengatakan, jumlah uang ganti rugi yang harus dibayarkan untuk 51 bidang yang terdampak mencapai Rp 51 miliar.

"Sekitar segitu uang yang akan dibayarkan untuk pembangunan jalan tol Jogja-Solo," ujar Sulistiyono, Sabtu (29/5/2021).

Kata dia, uang sebesar Rp 30 miliar untuk membebaskan tanah di Desa Kadirejo.

"Sementara untuk yang di Desa Jungkare sebesar Rp 21 miliar," ujarnya.

Menurutnya, proses musyawarah antara warga dengan Satker PPK tol Jogja-Solo berjalan baik.

Ia mengaku, dalam musyawarah tersebut dimungkinkan ada warga yang minta ganti rugi tapi bukan dengan uang.

"Kami sempat berpikir nanti ada warga yang minta diganti dengan tanah lain atau sawah."

"Namun semuanya sepakat untuk ganti rugi akan dibayar pakai uang," tutur dia. 

Sekolah & Masjid Pindah

Sebelumnya, sebanyak ada 8 desa di Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten terdampak proyek Tol Solo-Jogja.

Camat Jogonalan, Sutopo menjelaskan, sampai saat ini 8 desa yang terdampak proyek Jalan Tol Solo-Jogja tersebut masih dalam tahap musyawarah.

Adapun desa-desa tersebut yakni Tambakan, Tangkisan, Prawatan, Somopuro, Joton, Wonoboyo, Granting dan Dompyongan.

"Masih lancar, tak ada gejolak penolakan dari warga," kata dia ditemui TribunSolo.com di Balai Desa Perawatan, Selasa (30/3/2021).

Adapun dari delapan desa itu, yang paling banyak terdampak proyek nasional tersebut berada Desa Dompyongan.

"Luasan yang paling banyak terdampak di sana," jelasnya.

Bahkan lanjut dia, beberapa fasilitas publik bakal ikut tergusur, salah satunya rumah ibadah, sekolah, serta pemakaman.

"Kalau tidak salah Sekolah yang terdampak di Dompyongan dan Wonoboyo," akunya.

Kaya Mendadak

Nasib mujur datang menghampiri seorang Satpam Pabrik bernama Wahyu Tri Hananto (38) warga RT 01 RW 02, Dukuh Mendak, Desa Mendak, Kabupaten Klaten.

Bagaimana tidak,dia dan keluarganya akan menjadi milyader baru di Kabupaten Klaten.

Wahyu bakal mendapat ganti rugi karena lahan miliknya terdampak proyek Tol Solo - Jogja.

Jumlahnya tidak sedikit, mencapai Rp 2,5 miliar.

Wahyu mengatakan, sawah milik keluarganya yang terdampak proyek tol sekitar 2.283 meter persegi.

"Syukur dapat rejeki nomplok," kata dia, Jumat (19/3/2021).

"Saya bekerja sebagai buruh pabrik garmen," ungkap Wahyu saat ditemui di kediamannya.

Dia mengatakan, uang ganti rugi sawah miliknya akan dibelikan sawah lagi.

"Nanti lainnya akan disimpan lagi kalau ada keperluan mendesak," jelas dia. 

Sebelumnya, warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten bakal mendapatkan ganti rugi proyek tol Solo - Jogja sampai ratusan juta rupiah. 

Bila uang tersebut cair, warga sudah merencanakan naik haji sampai membeli sawah.

Seperti Mulyana (52) warga yang sawahnya terdampak proyek tol.

Dia mengatakan, uang ganti rugi sawah miliknya diperkirakan mencapai Rp 724 Juta.

Nantinya, bila uang itu sudah cair akan digunakan untuk naik haji, sementara sisanya untuk menyekolahkan anak.

"Sawah saya ikut terdampak Tol Solo-Jogja sekitar 1.103 meter persegi dari total sawah saya sekitar 1.800 meter persegi," ucap Mulyana, Selasa (16/3/2021).

Mulyana mengatakan, sawahnya ditawar sekitar 600 ribu per meter, sudah lebih tinggi dari harga pasaran saat ini.

"Harga tawar disini lebih tinggi dibanding harga nila jual objek pajak (NJOP) Rp 250 ribu per meter, saya setuju dengan penetapan harga tersebut," ujar Mulyana.

"Nanti mau saya pakai naik haji sama istri dan 4 anak saya," papar dia.

Bahkan, untuk mengurus ganti rugi tanahnya tersebut, dia sampai mengambil cuti kerja dari kantornya di Bekasi.

Sementara, warga lainnya, Sartono (49) akan menggunakan uang yang dia dapat untuk membeli sawah lagi.

"Tanah saya dihargai Rp 710 Juta, saya kalau dapat, beli tanah di sini lagi, kalau tidak di desa tetangga," kata dia. (*)

Berita terkait jalan tol solo-yogya

Berita terkait Tol Yogya-Solo

Berita terkait Klaten

Berita terkait uang ganti rugi

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Warga Klaten Ini Sedih Meski Dapat Ganti Rugi Proyek Tol Rp 1 Miliar : Sudah Sejak Lahir Disini

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved