Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Pakai Masker Dobel Karena Varian India Disebut 50 Persen lebih Menular Dibandingkan Varian Inggris. 

Dari hasil pemeriksaan 34 sampel pasien Covid-19 di Kudus, 82 persennya merupakan varian delta atau dikenal varian India.

Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/ Rifqi Gozali
Sejumlah warga bersujud sebagai bentuk rasa syukur karena dinyatakan negatif setelah diswab antigen di Rusunawa Bakalan Krapyak, Selasa (8/6/2021). Mereka urung berangkat isolasi ke Asrama Haji Donohudan. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS -- Dari hasil pemeriksaan 34 sampel pasien Covid-19 di Kudus, 82 persennya merupakan varian delta atau dikenal varian India.

Diketahui, varian B1617 pertama kali terdeteksi di India saat terjadinya peningkatan jumlah kasus.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan agar ada gerakan 5 hari di rumah saja.

Ganjar juga meminta masyarakat Jawa Tengah untuk membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19.

Pernyataan ini dilontarkan Ganjar usai meninjau meninjau dan memastikan kondisi penanganan COVID-19 di Kabupaten Kudus, Minggu (13/6/2021).

Ganjar mengatakan, pihaknya butuh dukungan dari masyarakat terutama untuk mengurangi mobilitas mengingat varian baru COVID-19 sudah ditemukan yang dikenal varian India.

“Saya butuh dukungan masyarakat, kalau masyarakat tidak mendukung ini nanti kucing-kucingan terus. Ingat varian baru sudah masuk di Kudus. Catat itu, sudah masuk di Kudus,” kata Ganjar.

Soal varian ini, Ganjar mencurigai juga jadi faktor cepatnya penyebaran yang menyebabkan peningkatan kasus COVID-19 di wilayahnya dalam 3 minggu terakhir.

Untuk Kudus, Ganjar mengusulkan gerakan 5 hari di rumah saja.

“Artinya kenapa penularannya cepat sekali maka masyarakat musti sadar betul. Saya mengusulkan kalau perlu lima hari sekua di rumah saja,” tegas Ganjar.

Ganjar berharap, selama 5 hari tersebut para orangtua atau lansia hingga anak-anak tidak bepergian.

Perkantoran juga mesti memperbanyak persentase karyawan yang Work From Home.

“Ini betul-betul kita harus bareng-bareng memotong COVID (di Kudus) ini agar bisa kita stop. Kita akan membantu, pusat juga akan membantu jangan kuatir, dan saya juga berkomunikasi dengan yang di sekitar Kudus, ada yang di Grobogan, ada yang di Demak, Pati, kita sampaikan semua,” ujarnya.

Ganjar mencontohkan kegiatan di rumah saja yang digencarkan di Kabupaten Grobogan.

Ganjar berharap, pada pelaksanaannya benar-benar maksimal dan masyarakat hanya akan keluar jika memang keperluannya penting.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved