Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Inspiratif

Budidaya Koi Sebagai Hobi dan Bisnis Selama Pandemi

Suasana di Liberty Koi Farm Tegal tempat kolam budidaya ikan Koi milik Setya Teguh Yuwana, di Jalan Projo Sumarto, Desa Cangkring, Talang, Kabupaten T

TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
Suasana di Liberty Koi Farm Tegal tempat kolam budidaya ikan Koi milik Setya Teguh Yuwana, berlokasi di Jalan Projo Sumarto, Desa Cangkring, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Minggu (20/6/2021) 

Punya banyak waktu luang bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi sekaligus mendatangkan pendapatan. Sebut saja Teguh seorang GM hotel hobi ikan hias dan tahun ini menekuni budidaya ikan koi yang makin diminati orang.

Hobi bila ditekuni akan menghasilkan uang. Melakukan usaha sesuai hobi juga menjadi kebahagiaan tersendiri. Sebut saja Teguh warga Tegal yang hobi ikan hias. Pemilik nama lengkap Setya Teguh Yuwana ini menjadikan hobinya sebagai ladang penghasilan sampingan yang menjanjikan.

Memiliki hobi mengoleksi ikan mulai dari ikan emas, lele, dan tiga tahun terakhir fokus membudidayakan ikan koi. Teguh sejak awal Juni 2021 memutuskan membuat budidaya ikan Koi yang ia beri nama Liberty Koi Farm Tegal.

Tidak hanya budidaya atau pembesaran ikan Koi, di cabang yang baru buka ini Teguh juga menjual ikan Koi dengan beragam jenis bahkan sampai puluhan.

Ia pun menceritakan awal mula memiliki ide membuka budidaya ikan Koi. Semuanya bermula saat Teguh sedang berkunjung ke Yogyakarta tepatnya ke Pasar Koi Jogja (PKJ).

Dari kunjungan itu dia kemudian punya ide ternak lele. Namun setelah tahu Ikan Koi lebih menguntungkan Teguh hanya fokus ke Koi saja.

"Saya bisa sebut pasar Koi yang saya buka ini satu-satunya di Tegal. Karena kalau toko yang menjual ikan banyak atau sudah ada, tapi kalau tempat budidaya dan yang sekalian menjual baru di tempat saya ini. Jenisnya pun beragam kurang lebih ada 36 jenis di antaranya Koi Kohaku, Sunke, Showa, Karasi, dan lain-lain," ungkap Teguh, pada Tribunjateng.com, Minggu (20/6).

10 Kolam

Kolam budidaya ikan Koi yang beralamat di Jalan Projo Sumarto, Desa Cangkring, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal ini berada di lahan seluas 300 meter per segi. Memiliki 10 kolam yang sementara ini tiga kolam berisi ikan Koi dan sisanya ikan lele.

Namun kedepan semuanya akan diisi dengan ikan Koi dibedakan sesuai jenisnya.

Peminat pun tidak hanya warga Tegal dan sekitarnya saja, tapi juga dari luar kota seperti Pemalang, Brebes, Pekalongan, dan lainnya. Semisal ada yang lebih jauh lagi pihaknya menyediakan jasa pengiriman menggunakan kereta api, namun hanya wilayah Jawa Tengah saja.

"Sejauh ini ikan Koi di tempat saya sudah ada seribuan ekor. Jumlah tersebut masih bisa terus bertambah mungkin dua sampai tiga ribu ekor di tempat kolam yang saya sediakan. Karena sementara kan baru tiga kolam yang untuk Koi dari yang mulai bibit (benih), medium atau kelas pemula, dan yang grade A bagi yang memang hobi atau paham tentang ikan Koi," terangnya.

Dalam menjalankan bisnis budidaya ikan Koi pun diakui Teguh tidak mudah. Karena bagi yang tidak paham bagaimana cara merawatnya, ikan Koi cukup riskan dan rentan terhadap penyakit.

Sehingga jika ada pembeli yang datang, Teguh sekaligus memberikan edukasi bagaimana cara merawat dan lain sebagainya terutama kepada pemula.

"Harga yang kami tawarkan untuk benih Rp 5 ribu - Rp 10 ribu bergantung jenisnya. Sedangkan bagi yang baru belajar harga Rp 20 ribu - Rp 150 ribu, dan yang sudah hobi serta paham ikan Koi (grade A) harga Rp 200 ribu - Rp 2 juta per ekor," ujarnya.

Teguh yang juga sebagai Corporate GM Grand Dian Hotel berharap, suatu saat dari Pemerintah Kabupaten Tegal bisa mengangkat ikan Koi sebagai budidaya. Mengingat peminat ikan Koi sejauh ini semakin bertambah banyak.

"Awal saya mencari bibit ikan Koi dari berbagai daerah tapi memang yang paling bagus dari Blitar. Mulai dari membeli 50 ekor namun mati semua karena saat itu tidak bisa merawat dan mengambil lagi 50 ekor sampai sekarang bisa sampai 1.000an ekor ikan Koi," ujarnya.

Dia bercerita, omzet mingguan masih kisaran Rp 2 juta. Kebanyakan pembeli masih pilih di bawah Rp 150 ribuan. (Desta Leila Kartika).

Baca juga: Gara-gara Ulah Suporter, Hungaria Terancam Sanksi dari UEFA

Baca juga: OPINI Riza Maulana : Mengapa Virus Bermutasi dan Apa Dampaknya

Baca juga: Stok Darah PMI Kota Semarang Malam Ini Minggu 20 Juni 2021, Plasma Konvalesen Kosong

Baca juga: Hotline Semarang : Kenapa Ada Penutupan Jalan dan Sampai Kapan?

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved