Berita Regional
Dosen yang Dilecehkan Rektor Kirim Pesan WA secara Acak Minta Tolong, Berniat Loncat dari Mobil
Dia mengirim foto dan pesan via WhatsApp secara acak saat dilecehkan di dalam mobil oleh rektornya yang berinisial RS.
TRIBUNJATENG.COM - Seorang dosen Universitas Argopuro (Unipar) Jember menjadi korban pelecehan rektor.
Dia mengirim foto dan pesan via WhatsApp secara acak saat dilecehkan di dalam mobil oleh rektornya yang berinisial RS.
Dia menulis pesan: Tolong saya, pak.
Baca juga: Ivermectin Obat Covid-19 Sudah Dapat Izin Edar BPOM, Harganya Rp 5.000 Per Butir
Baca juga: Cerita Korban Kecelakaan Ditolak RS di Kudus karena Penuh Pasien Covid-19, Akhirnya Meninggal
Baca juga: Sejumlah Apotek di Kota Semarang Mulai Kehabisan Stok Multivitamin
Baca juga: Sehari Setelah Menghilang, Gadis Bogor Tulis Pesan di FB, Ayah Tak Berhasil Cari di Jakara & Bekasi
Awalnya pesan tersebut akan dikirim ke suaminya.
Namun karena panik, pesan tersebut terkirim secara acak.
Hal tersebut diceritakan ole MH, suami korban kepada Kompas.com via telpon, Senin (21/6/2021).
MH bercerita pelecehan terjadi di dalam mobil saat istrinya berangkat ke Pasuruan untuk kegiatan diklat dosen pengampu mata kuliah ke-PGRI-an bagi perguruan tinggi PGRI se Jawa Timur pada 4-5 Juni 2021.
Saat itu pelaku yang duduk di belakang istrinya bersikap tidak sopan kepada korban saat mobil masuk tol.
“15 menit setelah masuk tol, peristiwa itu berlangsung sampai keluar tol arah mau ke Tretes,” ungkap dia.
Menyadari rektornya berusaha menyentuh, korban maju ke depan dan tak bersandar di jok kursi untuk menghindari pelecehan yang dilakukan RS.
“Ketika agak panik istri ambil foto dikirim ke bawahannya,” ucap dia.
Foto dan pesan tersebut rencananya akan dikirim ke suaminya, namun ternyata terkirim acak.
Salah satunya terkirim ke bawahannya.
Kemudian ketika ditanya ada apa, korban tidak berani bercerita karena ketika dia berontak, dia merasa sendirian sebagai perempuan.
Sebab yang lain adalah laki-laki.
Korban juga sempat menulis status di akun WhatsApp-nya terkait sikap RS yang saat itu masih berstatus rektor yang dianggap tak beretika.
“Status menangis, kemudian juga tulisan apa gunanya pintar tapi tidak bermoral,” tambah dia.
Bahkan MH bercerita saat itu, istrinya sempat berpikir untuk meloncat dari mobil.
“Kepikiran untuk melompat dari mobil untuk menghindari itu,” jelas dia.
Berani cerita seminggu setelah kejadian
Menurut MH, sepulang dari Tretes, istrinya tak langsung menceritakan pelecahan yang terjadi pada dirinya.
Sang istri baru bercerita seminggu setelah kejadian saat beberapa orang menganggap pelecehan yang dialaminya adalah masalah kecil dan biasa.
“Yang membuat istri marah, katanya kalau diumbar sama dengan mengumbar aib sendiri,” papar dia.
Padahal, korban tidak merasa memiliki aib, karena merupakan korban pelecehan seksual.
MH menyebut kasus tersebut merugikan lembaga jika ada pembiaran tehadap kasus pelecehan seksual.
MH pun telah melaporkan kasusn terseut ke polisi pada 16 Juni 2021.
Sementara terduga paku, RS telah mengundurkan diri dari jabatannya sejak Kamis (17/6/2021).
Tak hanya di dalam mobil, RS juga melecehkan korban saat di hotel tempat acara diselenggarakan.
RS juga mengakui perbuatan itu dan merasa khilaf atas tindakan yang telah dilakukannya.
Yakni hendak mencium korban ketika berada di kamar hotel.
“Begitu dia (korban) membuka (pintu hotel), kok saya tidak ada rencana, spontanitas ingin mencium dia, tapi dia mengelak, terus saya minta maaf,” kata RS. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Korban Pelecehan Rektor, Dosen di Jember Kirim Pesan WA Secara Acak: Tolong Saya Pak..."
Baca juga: Terjadi Penembakan di Dekat Rumah Kepala BIN Budi Gunawan, Polisi Kumpulkan 10 Rekaman CCTV
Baca juga: Timnas Inggris dalam Tekanan Hadapi Laga Kontra Republik Ceko di Euro 2020
Baca juga: Pilar AC Milan Hakan Calhanoglu Akan Dibajak Inter Milan, Diiming-imingi Gaji Plus Bonus Gede
Baca juga: SANGAR! Presiden Filipina Rodrigo Duterte: Anda Memilih Ikut Vaksin atau Penjara?